Mohon tunggu...
Nyayu Fatimah Zahroh
Nyayu Fatimah Zahroh Mohon Tunggu... Ilmuwan - Everything starts from my eyes

Coba sekekali lihat ke langit setiap hari, dan rasakan betapa membahagiakannya \r\n\r\nhttp://nyayufatimahzahroh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

3 Barang yang Paling Menderita menurut Marie Kondo

27 November 2019   11:48 Diperbarui: 28 November 2019   02:30 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marie Kondo penemu metode Konmari, seni beres-beres dan metode merapikan ala Jepang. sumber: Konmari Media Inc

Saya ini termasuk orang yang pelupa dan selalu terburu-buru saat berangkat kerja sehingga saya jarang sekali berganti tas dan membiarkan barang-barang tetap dalam tas karena besok saya masih menggunakan tas tersebut. Padahal hal tersebut salah, kita harus mengosongkan tas ketika sampai rumah.

Sama seperti kaus kaki, tas juga butuh istirahat. Bisa dibayangkan, tas sudah membawa barang-barang berharga kita seharian penuh, mengisinya dengan ponsel, dompet, dokumen-dokumen, laptop, tumbler, dan lain-lain, tanpa mengeluh meskipun sudah sangat penuh dan sesak.

Akan sangat kejam jika kita masih menyimpan barang-barang dalam tas ketika sudah sampai rumah dan tidak memberikannya waktu istirahat.

Memang kedengarannya merepotkan, tapi saya sudah mencobanya, dan itu tidak terlalu menyusahkan bahkan menyenangkan karena saya akan mengetahui barang-barang dalam tas saya, apakah ada makanan dalam tas, atau sampah-sampah kertas yang saya simpan dulu karena tidak menemukan tempat sampah, dan barang-barang yang hilang (atau uang yang terselip, harta karun!). Saya juga percaya, kegiatan ini bisa membuat tas lebih awet dan tidak cepat usang.

Caranya adalah, keluarkan semua barang dan simpan dalam kotak khusus (atau bisa pakai kotak sepatu). Simpan tas dan kotak penyimpanan, kemudian biarkan ia beristirahat.

  1. Pakaian di dalam lemari

Tidak ada yang paling menderita dibanding dengan pakaian dalam lemari. Pakaian dibiarkan dijejalkan dalam lemari sehingga ketika kita membuka lemari, baju-baju meluap seolah-olah memang ingin keluar dari tempatnya.

Selain kesulitan dalam mencari pakaian ketika akan digunakan, pakaian juga selalu dalam keadaan kusut. Solusinya, beli lemari baru?

Daripada membeli lemari baru, lebih baik memilah pakaian terlebih dahulu, mana saja yang akan disimpan. Hal ini mengubah persepsi saya bahwa memilih pakaian yang akan dipakai lebih baik dibandingkan dengan memilih pakaian yang akan dibuang.

Pertama-tama keluarkan dan tumpuk semua baju yang ada di lemari, digantung, semuanya (kecuali yang ada di laundry). Pegang lah pakaian tersebut, kemudian rasakan apakah pakaian tersebut menimbulkan kebahagiaan?

Jika menimbulkan kebahagiaan maka simpan. Memang indikatornya agak abu-abu, namun percayalah indikator ini akan berujung pada kepuasan. Sisanya, buang atau didonasikan.

Kemudian, lipatlah dengan cara vertikal. Banyak orang yang nyimpan pakaiannya dengan cara menumpuk karena melihat barisan tupukan baju yang rapi di toko baju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun