Mohon tunggu...
Mariya Luthfiana
Mariya Luthfiana Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Literasi, Pengamat dan Aktivis Pendidikan

Kehidupan adalah sekolah sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dukung Pemerintah Akhiri Konflik Papua

28 April 2022   04:04 Diperbarui: 28 April 2022   04:07 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Pernyataan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberi angin segar bahwa komitmen pemerintah menyelesaikan konflik di tanah Papua tidak berubah. Tetap berkomitmen penuh dan bertekad mengakhiri konflik kekerasan di Papua.

"Kita mengusahakan bagaimana konflik yang masih tersisa ini sebagai warisan masa lalu.  Ini akan kita carikan, kita akhiri dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Ma'ruf usai menerima Badan Pngurus Persekutuan Gereja-Gereja Papua di Kantor Wapres, Rabu (20/4).

Pernyataan Wapres bukan bualan semata. Pemerintah selama ini lebih mengutamakan soft power dalam menyelesaikan konflik di Papua. Hal ini dibuktikan bahwa pemerintah banyak menggalang kekuatan kultural dan berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dalam menangani Papua.

Salah satunya dengan meminta bantuan tokoh adat dan agama untuk memberikan edukasi mengenai posisi pentitng Papua dalam bingkai NKRI kepada masyarakat yang tinggal di pedalaman Papua dan Papua Barat.

Sosok pemuka agama memang dapat berfungsi sebagai aktor sosial yang bisa mempengaruhi masyarakat. Hal inilah dilakukan untuk memastikan informasi terkait pencegahan COVID-19 dapat dipahami dan diaplikasikan dengan baik oleh masyarakat di pedalaman Papua dan Papua Barat.

Peran gereja sebagai vital yang berfungsi sebagai media sosialisasi serta juru damai. Apalagi di Papua dan Papua Barat Gereja begitu banyak tersebar sampai pedalaman.  Para pemuka agamanya juga merupakan tokoh-tokoh panutan masyarakat sehingga petuah-petuahnya didengar dan dilaksanakan.

Sebagai contoh ketika pemerintah banyak melibatkan tokoh agama dalam sosialisasi pencegahan COVID-19. Mereka sampaikan dalam kegiatan keagamaan yang rutin dijalankan oleh masyarakat. Meskipun sebagian besar tempat ibadah di Papua maupun Papua Barat masih ditutup, sosialisasi tetap berjalan dengan penerapan yang berbeda-beda. Penanganan pandemi secara kolektif inilah yang menjadikan ekonomi kembali bergeliat.

Data menunjukkan, mengutip Bank Indonesia menyatakan Papua mengalami pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di Indonesia. Papua pertumbunan ekonomi tertinggi di Indonesia. Pada triwulan III tumbuh sebesar 14,54 persen.

Hal serupa coba diaplikasikan oleh pemerintah. Peran gereja di Papua sangat penting dalam melakukan pembangunan yang berkelanjutan di Papua. Termasuk membangun kedamaian dan kesejahteraan. Hal ini ingin dicoba dieksplorasi lebih jauh oleh pemerintah.

Persatuan adalah aset terbesar bangsa Indonesia. Begitu kutipan Presiden Joko Widodo dalam sebuah pidato. Dan memang persatuan adalah kunci Indonesia dapat berdaya saing dan berdikari jika keberagamannya berhasil dikelola menjadi sumber kekuatan. Salah satu aktor penyebar pesan damai dan perajut persatuan adalah peran pemuka agama.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, KH. Syaiful Islam Al-Payage. Dia mengajak agar semua umat beragama Papua agar menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjaga kerukunan umat bergama di Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun