Mohon tunggu...
Nuzulul Nasoihul
Nuzulul Nasoihul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jangan Lupa Bersyukur

Melupakan adalah proses, Tapi ingat kembali adalah hasil

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Asyik Nggak? Asyik Lah Masa Nggak

29 April 2021   08:23 Diperbarui: 29 April 2021   11:53 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini, sebuah pembelajaran online menjadi sebuah perbincangan yang kerap kali dibahas oleh pelajar Indonesia. Sehingga tidak jarang dari kita seringkali mendengar beberapa keluhan yang dirasakan oleh masing-masing pelajar tentunya. Bagi saya sendiri selaku pelajar, pembelajaran online juga memiliki sisi kelebihan dan kekurangan sendiri dalam dunia pendidikan. Melihat sistem-sistem pembelajaran sebelum adanya pandemi ini, yang mana pembelajaran dilakukan secara offline atau tatap muka langsung antara guru dengan murid, kemungkinan besar lebih diminati dan merupakan suatu metode belajar yang memang diinginkan oleh mayoritas pelajar di Indonesia. Apalagi dijenjang kuliah, tentu tidak sedikit dari mahasiswa sering mengatakan bahwasanya pembelajaran yang mereka lakukan selama ini kurang maksimal. Selain itu bagi seorang mahasiswa baru pun akan merasakan beberapa hal yang menurut mereka kurang dari sistem pembelajaran online seperti saat ini. Beberapa kendala yang juga sempat saya rasakan sewaktu kuliah dengan pembelajaran sistem online seperti sekarang adalah adanya sedikit gangguan terkait jaringan yang tidak bisa diprediksi. Apalagi bagi seorang pelajar yang mana rumah atau domisilinya masih tergolong pedesaan, dimana jaringan internet disana tidak secepat dan selancar yang ada di kota-kota pada umumnya. Kendala yang biasanya saya rasakan sendiri terutama, ialah seringnya mati lampu atau listrik yang terkadang juga menjadi hambatan bagi saya untuk melakukan perkuliahan. Sehingga saya pun sesekali lebih memilih melakukan perkuliahan di sebuah kedai kopi atau cafe yang ada diluar untuk menghindari hambatan-hambatan yang seperti itu. 

 Maka dari beberapa hal tersebut, tidak jarang kalangan mahasiswa berpikir akan sulitnya sistem pembelajaran yang seperti ini. Apalagi dengan melihat masing-masing guru atau dosen yang juga memiliki konsep pembelajaran berbeda. Seperti ada yang melakukan absensi perkuliahan melalui web, ada juga yang setiap pekan melakukan pembelajaran dengan tatap muka melalui aplikasi zoom ataupun google meet. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bagi masing-masing mahasiwa menyukai sitem pembelajaran meskipun secara online seperti saat ini. Hal ini biasanya juga karena adanya faktor dari masing-masing konsep pembelajaran yang diberikan oleh guru atau dosen yang mengajar. Seperti contoh, terkadang tidak sedikit daripada seorang dosen yang memang konsep pembelajarannya menarik dengan diselipkannya kuis-kuis dalam pembelajarannya, juga mungkin memang beliauanya sendiri mampu lebih dekat dengan masing-masing mahasiswanya daripada dosen yang lain. Karena biasanya seoraang dosen sebagian besar memang memiliki cara tersendiri dalam mengajar. Yang mana cara-cara seperti itu dalam pembelajaran di waktu sekarang ini kemungkinan bertujuan untuk membuat setiap mahasiswanya lebih bersemangat lagi meskipun kita semua belum tahu pasti kapan pembelajaran offline atau tatap muka seperti sebelum pandemi kembali dilakukan.

 Sedikit cerita dari saya selama pembelajaran dengan sistem online seperti sekarang. Bagi saya sendiri atau kemungkinan juga yang dirasakan oleh teman-teman saya satu kelas, mata kuliah yang kita rasakan lebih asik atau lebih disukai selama sekitar dua semester ini adalah Pancasila dan Kewarganegaraan. Karena yang saya rasakan terutama , dalam setiap pembelajarannya dosen pengampu matkul ini tampak lebih dekat dengan setiap mahasiswa daripada dosen-dosen yang lain. Sebut saja nama beliau pak Damar, hehehe .. beliau adalah seorang dosen yang tidak asing lagi namanya bagi mahasiswa angkatan saya atau bahkan juga kakak tingkat saya. Perkuliahan dengan sistem dalam jaringan atau bisa disebut online seperti sekarang biasanya cenderung membosankan karena dalam setiap pelaksanaannya mahasiswa tidak atau belum sama sekali merasakan bagaimana suasana kuliah dan belajar didalam kampusnya sendiri. Akan tetapi berbeda dengan matkul satu ini, sebagian dari teman-teman saya terutama saya sendiri jauh lebih merasakan kegiatan belajar yang memang benar-benar belajar. Karena, seringkali pak Damar mengajak saya dan teman-teman saya untuk bertukar cerita dan pengalaman kita masing-masing setiap minggunya. Selain itu, beliau juga kerap kali memberikan penjelasan terkait apa yang saat itu saya dan teman-teman saya diskusikan. Sehingga tidak sedikit dari kami yang lebih paham atau mengerti dengan cara-cara seperti ini. Dari segi penugasannya pun jauh berbeda dengan dosen-dosen yang lain. Biasanya tugas yang diberikan dosen pada umumnya berupa soal latihan atau yang kita kenal dengan kuis. Untuk matkul yang satu ini, setiap mahasiswa hanya disuruh untuk menulis artikel, essay atau apapun itu diblog mereka masing-masing. Tutur beliau, dengan konsep penugasan yang seperti ini secara tidak langsung melatih setiap mahasiswa untuk lebih aktif dalam berkarya. Meskipun bakat minat dari masing-masing mahasiswa yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, tidak menutup kemungkinan juga nantinya setelah lulus kuliah lebih berminat dengan kegiatan kepenulisannya tersebut. Selain itu dalam setiap apa yang kita tulis di blog kita masing-masing juga tidak ada aturan yang lebih spesifik mengenainya, asalkan dalam setiap apa yang kita tulis tidak mengacu pada sebuah konflik atau perpecahan antara satu dengan yang lain.

 Jadi, seperti itulah sedikit dari cerita saya selama perkuliahan daring seperti saat ini, hehehe .. asik bukan ? memiliki seorang dosen seperti pak Damar yang tidak selalu menuntut muridnya untuk berlomba-lomba dalam prestasi, melainkan mengajarkan kepada muridnya bagaimana caranya agar kita mulai mencoba untuk berkarya sejak saat ini. Jenuh itu pasti kita rasakan, tapi jangan sampai dengan adanya rasa jenuh tersebut kita kemudian merasa kurang semangat dalam belajar. Karena menurut saya semangat seseorang dalam belajar itu relatif. Sehingga akan lebih baik jika kita tidak hanya perlu semangat dalam belajar, tetapi kita yakini bahwa belajar ini sendiri adalah sebuah tanggung jawab bagi kita selaku pelajar atau mahasiswa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun