Mohon tunggu...
Nuzul Mboma
Nuzul Mboma Mohon Tunggu... Peternak - Warna warni kehidupan

Peternak ayam ketawa & penikmat kopi nigeria.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Uang Palsu

28 September 2019   11:54 Diperbarui: 28 September 2019   12:23 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sudah pulang ke kampungnya. Kemarin coba kutelfon dan bertanya tentang kabar."

Asal kau tahu Dul, kawanku itu sukses bergelut di dunia narkoba dan mengedarkan uang palsu di kampungnya."

"Pekerjaan ini butuh keyakinan dan kenekatan Dul." Imbuhnya.

Mereka berdua saling menguatkan keberanian sembari merenung. Amir kembali meyakinkan Dul "Mungkin kita bisa mengikuti jejak kawanku itu dan meraih kesuksesan sepertinya."

Tiga bulan Amir berkecimpung di dunia uang palsu. Jika hatinya merasa berdosa dengan pekerjaannya, Dia memasukkan uang palsunya ke kotak amal mesjid. Agar terbayarkan utang dosanya. Di suatu hari yang sial Amir mengenggam selembar mata uang berwarna biru pucat empat lembar dan Berkali-kali mencoba keberuntungan dengan profesinya. 

Digendongnya keranjang yang berisi popok balita, minyak goreng, selusin indomie dan sabun mandi. Melangkah pelan ke arah kasir, mengikuti antrian dari belakang. Ketika tiba gilirannya untuk membayar, tanpa ragu Amir menyerahkan empat lembar uang ke kasir. 

Apesnya, yang berbelanja sebelum Amir ialah seorang polisi berpakaian sipil yang kebetulan membeli rokok. Amir melihat polisi itu melangkah keluar dari pintu minimarket. Kasir pun mengenal samar-samar paras Amir yang beberapa hari lalu sering berbelanja di minimarket dengan gelagat aneh. Si kasir sontak bertanya dengan nada tinggi :

"Pak, sepertinya uang bapak terlihat aneh ya. Palsu nih semua!" sambil mengenggam uang Amir di sela-sela kedua tangannya. Menerawang uang itu dibawah lampu minimarket.

Sepersekian detik tanpa menjawab pertanyaan kasir itu, Amir spontan berlari keluar menjatuhkan belanjaannya. Keberaniannya hilang. Diluar minimarket, Dulla sudah menunggu gusar. Dinyalakannya motor bebek ketika melihat kawannya berlari.

"Ayooo Dul cepat kita kabur!!!" Teriak Amir merasa dirinya akan tertangkap.

Si kasir dengan refleksnya berlari keluar mengejar Amir dan berteriak ke polisi "Tangkap Dia pak, penipu!" polisi pun bereaksi cepat menyalakan motor lalu mengejar Amir. Saling mengejar. Beberapa ratus meter di ujung sebuah jalan tiba-tiba mesin motor Amir mendadak mati. "Ayo Mir, cepat! kita tinggalkan motor sialan ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun