Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Nirvana: Band Feminis yang Anarkis

30 Agustus 2021   19:00 Diperbarui: 30 Agustus 2021   19:00 2587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nirvana (kiri-kanan): Krist Novoselic, Kurt Cobain, Dave Ghrol. Sumber: instagram.com/off1cial_nirvana (fan page)

Sisi paling gelap dari "Polly" adalah, lagu itu terinspirasi dari kisah nyata. Penculikan seorang gadis 14 tahun yang diculik setelah konser rock di luar Tacoma Dome di Washington pada tahun 1987. 

Kepada "Polly", Gerald Friend, membawa gadis muda itu kembali ke rumahnya, di mana dia (maaf) memperkosanya berulang kali dan menyiksanya dengan obor sambil digantung di langit-langit. Gadis "Polly" itu berhasil melarikan diri.

Sebelumnya, Gerald Friend, si pelaku, sudah dibebaskan bersyarat pada tahun 1980 setelah diadili karena hukuman dari perbuatan yang serupa pada tahun 1960. Karena kasus 1987 itu, Gerald Friend ditangkap dan dipenjara seumur hidup.

Kurt Cobain menulis lagu itu setelah membaca tentang insiden tersebut di surat kabar. Kekejaman seperti yang dirinci dalam "Polly" begitu menyayat hati sehingga naluri manusia normal enggan terpesona dengan lagu itu.

Selain gemar mengeksplorasi ketakutan dan kecemasannya sendiri dalam musik Nirvana, Kurt Cobain juga seorang feminis yang berulang kali berbicara menentang seksisme dan kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan seksual. Beberapa kali ia terlihat membela perempuan yang tampak dilecehkan dalam pertunjukkan Nirvana di Youtube.

Juga pada tahun 1993, Nirvana memainkan konser amal untuk korban pemerkosaan Bosnia, mengumpulkan $ 60.000 untuk Grup Wanita Tresnjevka. Juga, dalam catatan liner untuk album kompilasi "Incesticide", Cobain mengatakan kepada para seksis untuk tidak membeli album Nirvana atau datang ke pertunjukan. Itu merupakan upayanya menempatkan moral di atas uang. 

Sungguh bijaksana dan dermawan nyatanya seorang Kurt Cobain. Tapi sayang sekali, aksi baiknya itu berujung dengan kematiannya di tahun 1994, yang masih menyimpan misteri mendalam sampai sekarang.

Saya sangat menyukai musik-musik Nirvana, tetapi bukan karena saya relate dengan lagu-lagunya. Melainkan Nirvana adalah band yang menggabungkan heavy metal dan punk, sehingga tercipta musik yang energik, liar, namun tidak sebising metal. 

Dan lagu Nirvana cukup nikmat dinikmati di kamar, melompat-lompat di atas kasur, ataupun sekedar menghayati lirik-lirik yang apabila dicermati, sebenarnya cukup dalam. 

Ada banyak optimisme yang menipu serta banyak simbol tersirat di lagu-lagunya. Ataupun sekedar belajar memainkan gitar dengan musik-musik Nirvana, yang sejatinya mudah dimainkan.

Namun satu pertanyaan saya yang tak mungkin dapat dijawab, apakah Kurt Cobain senang bila mengetahui banyak pemuda depresi yang mendengarkan mereka? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun