Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenang Eleanora Fagan a.k.a Billie Holiday

17 Juli 2021   19:49 Diperbarui: 17 Juli 2021   20:44 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada 17 Juli 1959, penyanyi Billie Holiday meninggal dunia. Billie Holiday adalah salah satu vokalis jazz paling terkenal sepanjang masa. Dijuluki 'Lady Day' oleh teman dan mitra musiknya Lester Young, Holiday memiliki pengaruh besar terhadap musik jazz, blues, dan pop. Meskipun kehidupan yang pernah ia miliki itu dipenuhi dengan beragam peristiwa menyedihkan, penuh kemalangan, dan tentunya patah hati, Billie Holiday melewati hari-hari itu dengan karir menyanyi yang singkat namun gemilang, meninggalkan warisan yang tak terlupakan hingga saat ini oleh penikmat jazz melalui lagu-lagunya yang deep akan perasaan yang luar biasa.

Kisah Billie Holiday berawal dari tragedi dan berakhir dengan tragedi. Banyak dari kisah hidupnya yang menyedihkan ini tertuang dalam sebuah buku otobiografinya yang berjudul, Lady Sings the Blues. Ibunya berusia 13 tahun ketika dia mengandung Holiday. Ia lahir di Philadelphia, Pennsylvania pada 7 April 1915, Billie dan ibunya segera pindah ke daerah pinggiran di Baltimore, Maryland setelah diusir dari rumah kakek-neneknya.

 Dia dibesarkan di sana dan tidak memiliki apa pun selain hubungan yang nyaris putus dengan ayahnya. Kemiskinan memaksa Holiday untuk putus sekolah dan bekerja di rumah bordil. Saat usianya baru sepuluh tahun, dia dilaporkan diperkosa lalu dikirim ke sekolah reformasi Katolik. Di sana ia diajar dan dituntut terus menetap di sana hingga dewasa. Namun dua tahun kemudian, seorang kerabat membantunya keluar, lantas dia segera pindah ke New York. 

Pada saat yang bersamaan, dia direkrut oleh sebuah rumah bordil dan dipaksa oleh keadaan untuk bekerja sebagai pelacur. Di saat-saat itulah dia sekaligus memulai karir musiknya dengan bernyanyi untuk mendapatkan uang tambahan di klub malam di Harlem, New York. 

Pada tahun 1933 adalah hari bersejarah baginya, karena untuk pertama kalinya ia mendapatkan pengakuan publik ketika John Hammond, seorang produser rekaman dan pencari bakat, menonton Billie Holiday bernyanyi di sebuah bar yang kemudian dijadikan bahan tulisan artikelnya untuk majalah Melody Maker. 

Di tahun yang sama, tepatnya pada tanggal 27 November, 'Your Mother's Son-in-Law' direkam, sebuah lagu yang ditulis oleh Alberta Nichols dan Mann Holiner dinyanyikan oleh Billie Holiday dengan band yang dipimpin oleh Benny Goodman, dan tentunya diproduseri oleh John Hammond sendiri. Ini adalah debut pertama Holiday dan sebuah awal dari kesuksesannya. 

Meskipun tanpa mengikuti kelas bernyanyi ataupun pelatihan untuk menjadi seorang penyanyi, Holiday masuk sebagai salah satu penggiat jazz paling berjiwa seantero Amerika. Juga di tahun 1930-an Holiday memperkenalkan 'Strange Fruit', sebuah lagu yang sangat emosional tentang hukuman mati tanpa adanya proses pengadilan. Namun Columbia Records tidak mengizinkan lagu itu direkam karena sangat sensitif secara politik, oleh karena itu dia merekamnya untuk Commodore Records (label rekaman independen Amerika yang dikenal karena memproduksi jazz) dan akhirnya menjadi one of her finest classic. Hal itu menjadi pendorongnya untuk membuat lebih banyak karya yang sarat akan ekspresi seperti lagu itu. 

Sepanjang tahun 1930 dan 1940-an dia merekam banyak lagu dengan seorang pianis Teddy Wilson, yang sekarang menjadi bagian penting dari kanon jazz. Masa-masa akhir hidupnya di awali di tahun-tahun 1940-an Holiday mulai terlibat dengan pengedar narkoba bernama Joe Guy dan pada tahun 1950-an, kesehatan Billie Holiday mulai menurun karena penggunaan narkoba, alkohol, dan hubungannya dengan pria-pria yang tidak bersahabat. 

Pada awal 1959, ia didiagnosis menderita sirosis hati. Penyakit itu membuatnya berhenti minum alkohol, tapi untuk sementara waktu, dan kemudian kebiasaan itu kambuh kembali. Di tahun yang sama tanggal 31 Mei, dia dibawa ke Rumah Sakit Metropolitan di New York karena penyakit hati dan jantung. Di sana ia ditangkap karena kepemilikan narkoba dan selama ia di rumah sakit, ia berada di bawah penjagaan polisi yang ketat. Lantas puncak dari tragedi-tragedi yang ada itu pada tanggal 17 Juli, Lady Day meninggal dunia di usia 44, dengan hanya memiliki uang di akun banknya yang tak sampai 1 dollar (dengan inflasi pada masa itu). Selama ia berada di ranjang rumah sakit, kamarnya dijaga ekstra oleh pihak berwenang karena kondisi Billie Holiday kala itu seperti orang kerasukan.

Sebuah akhir yang kejam dan tragis dari kehidupan keras yang dijalani oleh seorang wanita cantik dan penyanyi yang luar biasa.

Meskipun suaranya dirusak oleh penggunaan narkoba dan alkohol,  dan jangkauan suaranya dianggap rendah bila dibandingkan dengan penyanyi jazz lain pada masa itu, lagu-lagu Holiday masih berpengaruh karena kualitasnya yang menggugah emosi para pendengar. Lagu-lagunya dikenang dengan baik dalam dunia jazz karena cara Billie Holiday dinilai berhasil menuangkan perasaan atas tragedi-tragedi dalam hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun