Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Sebuah Album yang Dewasa dari Arctic Monkeys yang Sudah Dewasa

14 Juli 2021   20:15 Diperbarui: 14 Juli 2021   20:23 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sebuah sejarah tercipta pada 25 Maret 2017 di Monster Jam World Finals XVIII (18) di Las Vegas, ketika pengemudi VP Racing Fuels Mad Scientist Lee O'Donnell menyelesaikan flip depan pertama di truk Monster Jam selama kompetisi. 

'The World's First Ever Monster Truck Front Flip' adalah sebuah lagu yang terinspirasi oleh peristiwa itu, namun tidak sama sekali membahas peristiwa itu melainkan sebuah makna tersirat dari kehidupan kita saat ini di mana semua orang terfokus pada perkembangan teknologi. Untuk mengucapkan happy birthday teman saja kita perlu repot-repot mengunggahnya di media sosial. 

Dan tampaknya Alex Turner adalah orang yang tidak memiliki ketertarikan yang besar terhadap itu, alih-alih memposting kehidupan mewah yang ia miliki di media sosial, ia malah tidak menggunakan media sosial sama sekali.

Orang yang terbilang anti teknologi, justru seorang visioner. Lirik Turner dalam lagunya yang berjudul 'She Looks Like Fun': No one's on the streets. We moved it all online as of March, tampaknya terwujud di masa-masa sekarang, dan bukan tidak mungkin ketika pandemi ini usai, kegiatan daring akan hilang, malah bisa jadi akan terus berlanjut.

Album yang dibuka dengan baik harus ditutup dengan baik pula, dan tak ada lagu penutup yang lebih baik daripada 'The Ultracheese' untuk album ini. 

Mengenai judulnya sendiri, saya tidak tahu mengapa diberi judul 'The Ultracheese', tetapi lagu ini bagaikan kesimpulan dari kegelisahan-kegelisahan yang ada di lagu-lagu sebelumnya. 

Dengan menempatkan lagu ini di akhir, Arctic Monkeys seperti ingin mencoba mengatakan bahwa: hidup terus berjalan. Seperti sebuah perpisahan sekaligus kepasrahan.

Sejatinya Arctic Monkeys adalah band yang jenius. Bagaimana sebuah band dengan debut album yang dimainkan cepat, bercerita tentang pesta, dan masa muda, menjadi sebuah band 'tua' yang pulang ke akarnya musik rock, yaitu jazz. Lagu ini sangat enak dinikmati dengan segelas wine untuk menutup hari yang melelahkan, sebelum tidur dan menyambut hari yang baru.

Album terbaru dari Arctic Monkeys sangat membingungkan bagi saya pribadi. Sesuatu tentang bulan yang dikemas dengan halus sekaligus kasar, tidak seperti yang saya harapkan. 

Tapi, saya senang dengan karya mereka yang dirilis pada 2018 ini, meskipun di luar kotak, suara baru yang mereka ciptakan terdengar menyegarkan. 

Nada dystopian dan retro benar-benar membuat saya senang dan memberikan album ini kesempatan untuk bisa saya cintai, serta banyak menyentuh keresahan masyarakat terhadap perkembangan teknologi, terkhususnya golongan tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun