Mohon tunggu...
Pandora
Pandora Mohon Tunggu... -

menggabungkan opini dan investigasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setelah Kalah, Akankah Basrizal Koto Lelah?

24 Januari 2018   08:31 Diperbarui: 24 Januari 2018   09:12 2358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basko (berbaju biru) saat ikut memantau dilapangan ketika eksekusi di area parkir Basko Minang Plaza dilakukan. (foto: istimewa)

Awal 2018 menjadi awal yang berat bagi Basrizal Koto (Basko), seorang pengusaha ternama di kota Padang. Karena sepanjang kariernya yang dia mulai dengan merangkak merintis usaha, hingga akhirnya menjadi pengusaha sukses yang cukup ternama di Sumatera Barat dan di Indonesia, baru kali ini Basko mendapatkan kekalahan, baik dalam peradilan maupun dalam pencitraan.

Kamis pagi 18 Januari 2018 saat sebuah alat berat mulai masuk ke lahan sengketa antara PT Basko Minang Plaza melawan PT KAI selaku pemilik lahan yang sah, dan alat berat tersebut bergerak menghantam bangunan yang akan dirobohkan, saat itulah sebuah pesan moral tersampaikan. Sesuatu yang dalam prosesnya mempunyai unsur kesalahan yang disengaja, makan akan punya resiko yang mau tidak mau harus diambil dikemudian hari.

Dalam persidangan yang  telah berlangsung selama ini, dan hasil keputusan di Pengadilan Negeri Padang, terbukti bahwa proses yang dilewati Basrizal Koto dalam merintis usahanya, pernah dia melakukan sebuah kesalahan yang disengaja, dan saat ini dia sedang menerima karma dari hasil tindakannya terdahulu. Karma yang juga menyeretnya dalam pemberitaan di beberapa media tentang kekalahannya.

Kekalahan Basko bisa berubah menjadi sebuah kemenangan baginya bila dia mau mengubah sudut pandangnya. Kejadian dia 'menyerobot' tanah aset pemerintah yang berujung pada kalahnya dia di Pengadilan Negeri Padang sebenarnya kejadian yang sangat memalukan, tetapi ini adalah cambukan yang mungkin akan membuat dirinya tidak melakukan hal yang sama dikemudian hari. Bila itu bisa dia lakukan, maka sebuah kemenangan di kemudian hari akan bisa dia nikmati. Tetapi bila dia tidak bisa mengambil hikmahnya, dan mengulanginya dikemudian hari, maka bisa jadi nasib dia akan berakhir dalam kekalahan yang sangat besar.

Kekalahan Basko kali ini telah memberikan contoh kepada semua pihak perihal menjadi warga negara yang patuh akan undang-undang / hukum adalah cara terbaik menghindari kesialan di kemudian hari. Seberapapun kayanya dirimu, semua bisa hilang bila dalam proses pengkayaanmu dengan sengaja kau isi dengan sebuah kesalahan. Hal serupa juga terjadi di ibukota, saat Setyo Novanto yang dengan sengaja mengisi lembaran hidupnya dengan sebuah kesalahan terencana.

Tidak Basrizal Koto, tidak juga Setyo Novanto, semoga keduanya bisa mengambil hikmah dengan kejadian yang mereka alami saat ini, untuk kemudian menjadi pengusaha yang bisa kembali berkarya dalam jalur yang benar.

Jogjakarta | 24 Januari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun