Mohon tunggu...
Anisah Muzammil
Anisah Muzammil Mohon Tunggu... Editor - Editor/Penulis

Penulis lepas/Editor/Mentor Ibu rumah tangga, 4 anak Penulis buku Jemuran Putus www.instagram.com/anisah_muzammil www.facebook.com/anisah.muzammil

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Etika Parafrasa dalam Penulisan Karya Tulis

17 September 2022   07:15 Diperbarui: 21 September 2022   01:15 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam menggunakan parafrasa terdapat etikanya tersendiri. Ada batasan-batasan yang enggak boleh dilanggar oleh penulis (Pexels)

Yuk, kita gali lebih dalam contoh tulisan parafrasa. Saya akan ambil sedikit yang saya kutip dari buku Sarah Ockwell-Smith yang berjudul 'Gentle Dicipline' hal. 123.

Seorang anak yang memukul, menendang, atau mengigit anak-anak lain biasanya dipandang sebagai seorang perundung. Namun, yang tidak banyak disadari oleh para orang tua, seing kali ini merupakan tanda bahwa anak tersebut juga menjadi korban perundungan (bullying). Sedikit banyak, merundung membuat mereka mendapatkan kendali mereka kembali. Jika anak Anda berada di sekolah dan terlihat merundung anak lain, selalu selidiki apakah mereka sendiri dirundung.

Kalimat parafrasa yang masih plagiasi

Anak yang terbiasa memukul, menendang, atau menggigit teman-temannya biasa dianggap sebagai perundung. Namun, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa sering kali kebiasaan tersebut adalah tanda bahwa anak itu korban perundungan.

Dengan merundung orang lain, mereka merasa mendapatkan kembali kendali mereka. Jika anak Anda selalu merundung temannya di sekolah, selidiki apakah anak Anda juga dirundung? (Sarah Ockwell-Smith, Gentle Dicipline, hal. 123)

Kalimat parafrasa yang bisa diterima

Menurut Sarah Ockwell-Smith dalam 'Gentle Dicipline', banyak orang tua tidak menyadari bahwa anak yang terbiasa merundung anak lain bisa jadi mereka adalah korban perundungan. Untuk itu, orang tua perlu meneliti kembali jika mendapati anak-anak mereka melakukan perundungan terhadap anak lain, apakah mereka juga korban perundungan?

Sebenarnya, untuk membuat satu artikel pendek sebanyak 1--5  halaman, penulis hanya membutuhkan satu kali duduk atau setidaknya satu hari sampai ke swasunting. Bahkan tulisan sebanyak tiga--lima halaman ini dibuat hanya sekitar kurang dua jam termasuk swasunting.

Apa tipsnya?

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Kuasai konsep yang akan kita tulis. Banyak berlatih menulis hasil pemikiran sendiri membuat kita terbiasa menulis. Apalagi artikel adalah tulisan yang dibuat berdasarkan data, bukti nyata, atau opini kita yang diurai dalam bahasa yang jelas bahkan enggak jarang bahasa yang digunakan adalah nonformal sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun