Mohon tunggu...
Paulinus Kanisius Ndoa
Paulinus Kanisius Ndoa Mohon Tunggu... Dosen - Sahabat Sejati

Bukan Ahli, hanya ingin berbagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenang Aneka Mainan Edukasi Anak-anak Zaman Doeloe

1 Agustus 2021   07:17 Diperbarui: 1 Agustus 2021   07:30 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

Mengenang Aneka Mainan Edukasi Anak-anak Zaman Doeloe

Sahabat kompasianer pasti memiliki pengalaman masa kecil yang mengasikan. Saya juga demikian. Mengenangnya kembali ibarat mengumpulkan kembali pernik-pernik kenangan bersama teman-teman sepermainan, mengenang indahnya kebersamaan dengan orang-orang sekampung.

Juga mengenang saat-saat dikala dimarahin orang tua lantaran keasikan bermain lalu lupa mengerjakan PR dari sekolah, lalai memberi makanan ternak, lupa mencari kayu, dan beragam tugas-tugas harian di rumah. 

Pokoknya  kalau sudah ngumpul sama teman bermain maka bisa lupa segalanya. Termasuk lupa makan juga.

Pada saat usia SD sampai SMP (tahun 1985-1993) di kampung, kami anak-anak biasa bermain beberpa jenis permainan, misalnya: kelereng, petak umpet, mobil-mobilan, lompat tali, ketapel, egrang, gasing, congklak.

Permainan yang terakhir ini sempat saya mainkan bersama ponakan dan juga ibu ketika cuti tahun kemarin. Congklak. Di tempat saya persisnya kabupaten Nagekeo-Flores permainan ini disebut 'pati'. Penamaan ini mungkin terkait dengan arti 'pati' dalam bahasa daerah yang berarti membagi-bagi. 

Dan inilah aktivitas utama dalam permainan ini, membagi buah congklak atau batu ke lubang-lubang. Dengan memanfaatkan batang cengkeh yang kebetulah ditebang lalu dilubangi sebanyak 12 lubang. Setiap lubang diisi batu kecil masing-masing 5 buah. 

Lumayan untuk menambah keakraban dan kedekatan dengan keponakan di rumah. Juga dengan ibu, bermain sambil bernostalgia. Nilai edukatif dari permainan ini tak sedikit, disini anak belajar berhitung juga merancang strategi kecil-kecilan, konsentrasi dan kejujuran juga dituntut dalam permainan sederhana ini.

Jenis permainan masa kecil ini tampak sederhana, ekonomis tetapi sarat makna. Bahasa kerennya, sarat pesan edukatif.

Disebut sedehana karena tidak menggunakan teknologi yang rumit, bahanya mudah didapat di alam. Tidak ada unsur IT serta software dalam semua jenis permainan itu. Karena saking sederhananya itu siapa saja bisa membuat pengadaan atas jenis-jenis permainan itu.

Untuk membuat alat permainan egrang misalnya kami tidak menunggu seorang sarjana teknik pertukangan untuk mengerjakannya. Apalagi membuat ketapel, adik saya yang belum masuk SD sudah bisa membuat sendiri. Pokoknya semua alat ini bisa diproduksi di pelosok manapun. Made in kampung. Bukan tunggu made in Singapore, atau made in China seperti kebanyakan alat-alat permainan modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun