PASAR BEBAS SEBAGAI PELUANGÂ
BANGKITNYA UMKM SETELAH PANDEMI
Pandemi Covid-19 yang melanda 215 negara di dunia tentunya memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan negara tersebut, dimulai dengan darurat kesehatan dengan penerapan phsyical distancing, ditambah dengan memburuknya pertumbuhan ekonomi negara negara di dunia karena tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat yang berkurang.Â
Tah heran lembaga moneter internasional (IMF) memperediksi bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi global anjlok minus 3% akibat tertekan pendemi covid-19.
Tidak hanya di dunia saja, indonesia juga terdampak sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi berdasarkan data dari bps pertumbuhan ekonomi indonesia pada triwulamn I tumbuh 2,97 persen hal ini jauh menurun dari pertumbuhan ekonomi indonesia pada tahun sebelumnya yang mencapai 5,02 persen.Â
Tak ayal ini menjadi sebuah kekhawatiran bersama jika pandemi ini tidak kunjung usai, bahkan bank indonesia(BI) memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi indonesia pada kuartal II hnaya tumbuh 0,4 %.Â
Hal ini diakibatkan oleh menurunnya tingkat konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang perekonomian indonesia yang hanya tumbuh 2,84 persen pada triwulan I berdsarkan data bps.
Menurunnya tingkat konsumsi rumah tangga berepengaruh besar terhadap daya beli msyarakat yang berakibat pad roda bisnis masyarakat khususnya UMKM, hal ini terbukti dengan data dari Kementrian Koprasi dan UMKM yang menyatakan bahwa sebanyak 47% UMKM harus gulung tikar(bangkrut) akibat terdampak pandemi Covid-19.Â
Padahal UMKM merupakan motor utama perekonomian indonesia dengan porsi 97% usaha bisnis di indonesia dalam bentuk UMKM dengan kontribusi 54% kepada PDB.Â
Tentunya pemerintah tidak diam saja dalam hal ini melalui sekema kebijakan fiskal dan moneter terus dilakukan agar UMKM bisa bertahan dan bangkit menuju kemenangan setelah pandemi ini berakhir.
Salah satu peluang UMKM bisa bangkit sebagai motor utama perekonomian indonesia yaitu melalui transkasi perdagangan lintas negara atau perdagangan  bebas.Â