Mohon tunggu...
Nurwendo Haricahyadi
Nurwendo Haricahyadi Mohon Tunggu... Dosen - Anak Kolong Yang Gemar Menulis

1. Ketua DPP KNPI 1996-1999 2. Ketua PP Generasi Muda FKPPI 1998-2001 3. Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Generasi Muda FKPPI 2008-2018 4. Anggota DPR/MPR RI 1997-2002 5. Dosen 1984-Sekarang 6. Penulis Buku 2020-Sekarang 7. Penulis Di UC We Media 2017-2020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Urip Iku Urup

4 Agustus 2021   07:49 Diperbarui: 4 Agustus 2021   07:53 7948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Selamat pagi sobat,

Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik tentang Urip Iku Urup.

Urip Iku Urup merupakan salah satu dari banyak filosofi Jawa yang memiliki makna yang dalam untuk menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini. 

Banyak filosofi Jawa yang sekarang ini tidak lagi dipahami oleh anak anak muda atau kaum milenial keturunan Jawa sehingga muncul ungkapan "Wong Jowo sing ora njawani" yang artinya orang Jawa yang tidak lagi menunjukkan perilaku sebagai orang Jawa yang sesungguhnya dan bukan hal yang mustahil kalau ajaran moral dan filosofi hidup orang Jawa yang diturunkan oleh para leluhurnya hanya akan tersimpan di buku buku sejarah masa lalu. 

Banyak kaum milenial bisa jadi beranggapan bahwa Filosofi Jawa tersebut dinilai sebagai hal yang kuno dan ketinggalan jaman namun sejatinya Filosofi Jawa yang merupakan warisan leluhur tersebut berlaku terus sepanjang hidup dan merupakan warisan budaya pemikiran orang Jawa dalam menjalani kehidupannya di dunia ini.

Urip Iku Urup dalam bahasa Indonesia berarti "Hidup itu Nyala". 

Makna dari Filosofi Jawa tersebut adalah hidup itu hendaknya dapat memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita karena kita hidup di dunia ini bukan untuk berdiri sendiri atau hidup hanya untuk diri sendiri namun sejatinya kita hidup di dunia ini untuk bisa saling menerima dan memberi, saling mengasihi atau saling membantu sesama manusia dengan ikhlas atau tanpa ada rasa pamrih.

Makna tersebut juga terdapat di  dalam semua agama yang menjelaskan bahwas manusia sebagai makhluk sosial harus saling berinteraksi dan saling menolong kepada sesama manusia, bahwa kita hidup di dunia ini hanyalah sebuah kehidupan sementara untuk mendapatkan kehidupan yang kekal dan lebih baik lagi di kehidupan akherat.

Oleh karena itu, manfaat yang kita berikan ibarat api yang menyala namun dalam hal ini api bukanlah berarti bara yang membakar dan memusnahkan apa saja, akan tetapi api yang memiliki makna sebagai cahaya atau sinar yang selalu menyala dan menyinari setiap langkah manusia ke jalan yang baik dan benar.

Itulah yang dimaksud dengan Urup atau Nyala bahwa hidup kita harus punya nilai manfaat yang selalu memberi cahaya atau sinar yang terang agar setiap langkah kita bersama sesama manusia lainnya dapat berjalan ke arah kebenaran yang hakiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun