Mohon tunggu...
Nurul Wafa
Nurul Wafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Be Different

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sifat Malu Merupakan Sebagian dari Iman

7 September 2021   00:07 Diperbarui: 7 September 2021   00:14 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Nurul Wafa

Manusia pada dasarnya memang mempunyai rasa malu. Dari rasa malu tersebut, dapat dijadikan sebagai peringatan bagi kita supaya tidak melakukan hal-hal yang tidak terpuji atau dengan kata lain mencegah segala kemaksiatan dan kejahatan. Disamping itu juga memiliki rasa malu menjadi ciri khas dari kebaikan yang diinginkan oleh kita.

Rasa malu adalah bagian dari kesempurnaan iman, seperti dalam Hadist Nabi yang berbunyi :

"Malu adalah bagian dari keimanan" dan "Rasa malu selalu mendatangkan kebaikan"

 (h. r. Bukhari dan Muslim)

Alasan mengapa rasa malu dapat mencegah segala kemaksiatan yaitu jika seseorang tidak mempunyai rasa malu, tentunya Ia akan dengan santainya melakukan apa saja. Oleh karena itu, dapat disimpulkan kalau yang bisa mencegah kita dari melakukan perbuatan yang keji adalah rasa malu.

Tetapi, perlu diperhatikan bahwa jika kita tidak malu untuk melakukan sesuatu yang tidak dilarang oleh Syara' maka kita boleh melakukannya.

Rasa malu dibagi menjadi 2 macam diantaranya ada Rasa Malu Pembawaan dan Rasa Malu yang diterima melalui usaha. Pengertian dari 2 rasa malu itu ialah :

  1. Rasa Malu Pembawaan, dilihat dari namanya kita dapat mengira-ngira arti dari rasa malu ini. Yap, rasa malu ini adalah bawaan dari manusia sejak Ia lahir. Rasa malu juga bisa terus menerus berkembang sehingga menjadikan seseorang itu tidak melakukan maksiat. Umar ra. Berkata "Barangsiapa yang merasa malu maka akan bersembunyi. Barangsiapa yang sedang bersembunyi maka akan berhati-hati dan barangsiapa yang berhati-hati maka ia akan terjaga."
  2. Rasa malu yang diterima dari usaha itulah yang akan didapatkan tatkala seseorang mengetahui keagungan Allah SWT, mengetahui bahwa Ia mengawasi setiap hamba-hambanya dan Allah juga mengetahui segala hal yang tersembunyi bahkan dari dalam hati sekalipun. Adanya rasa malu ini menjadikan kita seorang hamba mendapatkan keimanan dan menyadari betapa besarnya karunia dari Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun