A. Pengertian Terjemah dan Metode GranadaÂ
Terjemah merupakan suatu cara atau metode alih bahasa dari bahasa asal suatu kata tersebut ke bahasa yang ingin diterjemahkan dengan demikian akan dapat mempermudah pemahaman dalam orang lain terhadap apa yang kita bicarakan, selain itu terjemah juga memiliki klasifikasinya yakni terjemah kata, makna sehingga nanti memunculkan lagi berbagai macam metode atau cara bagaimana menerjemahkan dengan baik dan tetap sesuai struktur kalimat yang ada sehingga tidak mengurangi jumlah kalimat atau maksud kalimat tersebut dari bahasa asal sehingga yang diharapkan dari terjemah yakni memudahkan pemahaman ini dapat tercapai, selain itu nanti memunculkan juga tafsir atau pemahaman yang lebih mendalam mengenai maksud dari apa yang telah di terjemahkan tersebut.
menterjemahkan Al-Qur’an itu terdapat berbagai
metode yang digunakan oleh ahli terjemah tafsiriyah salah satunya adalah metode Granada.
Granada adalah suatu metode untuk memahami bahasa Al-Quran dengan mempelajari rumus kunci komponen bahasa Al-Qur’an, melalui modul dan kamus Granada, Sehingga nantinya dapat mengartikan atau menerjemahkan Al-Qur’an dengan hitungan huruf. Metode Granada merupakan satu metode terbaru yang menjadikan kunci kunci (komponen-komponen inti) bahasa Al Qur’an sebagai langkah-langkah untuk menerjemah Al-Qur’an ke dalam bahasa Indonesia.
Metode Granada salah satu metode yang cukup populer digunakan dalam kegiatan penerjemahan di sebuah lembaga yang mengajarkan program penerjemahan. Bagi seorang pemula, metode ini sangat membantu dalam menerjemahkan Al-Qur’an dan memberi pelajaran untuk mengetahui pola-pola kalimat dalam bahasa arab serta mengelompokan semua perubahan kata. Metode Granada merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menerjemahkan Al-Qur’an. Metode ini menggunakan empat langkah dalam menerjemahkan al Quran, yaitu;
1. menguasai komponen kalimat dalam bahasa Arab
2. menguasai kata-kata tak berubah
3. menguasai rumus-rumus Granada
4. latihan yang istiqamah
Dalam metode ini, para pemula diberikan pelajaran untuk mengelompokkan semua perubahan kata sehingga mereka mengetahui pola-pola kalimat dalam Al-Qur’an dan mampu menerjemahkannya. Bagi para pemula, metode ini sangat membantu dalam mempelajari bahasa arab khususnya al Quran dalam waktu yang relatif singkat.
B. Sejarah ditemukannya Metode GranadaÂ
Metode Granada ditemukan oleh Sholihin Bunyamin Ahmad, beliau lahir di Indramayu pada tanggal 15 Desember 1969, beliau merupakan guru besar karena kejeniusannya beliau sejak lulus MI 1983 beliau sudah diperkenankan mengajar dimadrasah yang ditempati yaitu MI Hayatul Ulim di Indramayu