Mohon tunggu...
Nurul Najmi
Nurul Najmi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Just be yourself

Always believe that something wonderful is about to happen.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN66 UNEJ Optimalkan Kemampuan Inovasi Pembelajaran Daring kepada Guru

12 Agustus 2020   00:00 Diperbarui: 12 Agustus 2020   00:17 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Balai Desa Curah Jeru (sumber : dokumen pribadi)

Pada awal tahun sudah banyak hal terjadi, salah satunya adanya wabah pandemi Covid-19. Wabah ini merajalela di berbagai penjuru dunia, yang menyebabkan kepanikan dan gawat darurat. Seiring berjalannya waktu penyebaran wabah penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19 meningkat hingga menjalar ke beberapa negara. 

Pada awal Maret 2020 kasus pasien positif Covid-19 dikabarkan sudah masuk di Indonesia yang membuat masyarakat harus semakin waspada akan adanya penyakit tersebut. Akibat dari adanya wabah pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh masyarakat tak terkecuali masyarakat di Desa Curah Jeru di himbau untuk tetap berada di rumah. 

Hal ini juga membuat aktivitas kegiatan belajar mengajar disetiap sekolah dilakukan secara online. Dengan ditetapkannya status virus Covid-19 sebagai pandemi oleh WHO, seluruh aktivitas normal belajar mengajar terpaksa harus dihentikan dan digantikan dengan kegiatan pembelajaran secara daring.

Terlepas dari kegiatan pembelajaran secara daring ini banyak menimbulkan keluhan dimana terdapat beberapa siswa dan guru yang terhambat untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara online dengan maksimal termasuk di desa Curah Jeru. Salah satu guru MTs Yanbu’ul Ulum yang berada di desa Curah Jeru mengaku merasa kesulitan untuk melakukan kegiatan mengajar online yang interaktif kepada muridnya. Selain itu, beberapa siswa yang juga kesulitan mengikuti pembelajaran secara online. Mengetahui hal tersebut, penulis selaku mahasiswa KKN Universitas Jember dengan program KKN inovasi pendukung pembelajaran anak sekolah saat Covid-19 ingin membantu guru dalam memaksimalkan pembelajaran secara daring yang akan diterapkan guru kepada siswanya.

Dalam Program kegiatan KKN Back to Village tersebut diawali dengan Program yang penulis kerjakan dalam jangka waktu kurang lebih 45 hari yang terbagi menjadi 7 minggu pelaksanaan yang dimulai pada tanggal 1 Juni 2020 hingga 14 Agustus 2020. Sebelum kegiatan program dilaksanakan diperlukan pembuatan kelas di web sdunej.id. Penulis telah mengajukan kelas baik secara online ataupun offline. Kelas offline lebih banyak terealisasi karena keterbatasan waktu dan perangkat yang digunakan apabila kelas diakses secara online. 

Untuk melaksanakan program tersebut dimulai pada minggu pertama penulis laksanakan menemui sasaran dan dimulai dengan perkenalan dengan sasaran, sosialisasi program kerja KKN kepada salah satu guru MTs Yanbu’ul Ulum yang bernama bapak Wakiq, dan melakukan observasi terkait kendala selama masa pembelajaran daring, serta bagaimana tindakan yang telah dilakukan untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar melalui daring. 

Menurut paparan dari beliau, permasalahan selama masa pembelajaran daring ini beliau merasa kesulitan untuk melakukan kegiatan mengajar online yang interaktif kepada muridnya. Dan untuk pemberian tugas selama masa pembelajaran daring ini beliau hanya menggunakan whatsapp sebagai kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, belum pernah dilakukan sesekali mengunakan perangkat yang dapat memberikan keefektifan selain whatsapp.

Gambar 2. Sosialisasi dan observasi terkait kendala selama masa pembelajaran daring (sumber : dokumen pribadi)
Gambar 2. Sosialisasi dan observasi terkait kendala selama masa pembelajaran daring (sumber : dokumen pribadi)
Kemudian program kerja pada minggu ke dua penulis yaitu untuk mengenalkan dan mendampingi salah satu guru MTs Yanbu’ul Ulum yang bernama bapak Wakiq dengan mengenalkan beberapa media aplikasi pendukung pembelajaran online yang akan bisa diterapkan guru kepada siswanya seperti Zoom, Google Classroom, Google Form,  PPT (PowerPoint) serta mengenalkan beberapa aplikasi editing video pembelajaran seperti camtasia, videoscribe, dan kinemaster sebagai media pendukung proses belajar mengajar tetap berjalan dengan efektif dan kreatif selama pandemi Covid-19 ini. 

Dalam pertemuan minggu ke dua ini penulis melakukan pengenalan fungsi fitur media pendukung pembelajaran online dan cara pendaftaran akun media pendukung pembelajaran online, cara penggunaan media pendukung pembelajaran online, serta pengenalan aplikasi editing video pendukung pembelajaran online kepada guru. Dan diluar pelaksanaan program kerja tersebut, penulis juga melakukan beberapa kegiatan diantaranya yaitu membantu kegiatan acara pemberian bantuan BLT Covid-19 ke warga yang berada di Desa Curah Jeru.

Pada minggu ke tiga penulis melakukan pelatihan dan pendampingan kepada guru untuk menggunakan aplikasi daring yang akan digunakan seperti melakukan pelatihan pembuatan absensi dan soal melalui Google Classroom dan Google Form yang dapat memberikan nilai secara otomatis kepada siswa, serta mendampingi guru dalam pembuatan/menyiapkan materi pembelajaran dalam bentuk PPT (PowerPoint) dengan template yang menarik agar kegiatan belajar mengajar dapat lebih efektif dan kreatif selama pandemi Covid-19 ini. Dalam Pertemuan ke tiga ini penulis besama guru mempersiapkan materi dan soal sederhana, dan pembuatan absensi dan soal melalui Google Classroom dan Google Form, Serta pengaplikasian pembuatan materi pembelajaran dalam bentuk PPT (PowerPoint) dengan template yang menarik.

Gambar 3. Pelatihan dan pendampingan program KKN kepada salah satu guru MTs Yanbu’ul Ulum (sumber : dokumen pribadi)
Gambar 3. Pelatihan dan pendampingan program KKN kepada salah satu guru MTs Yanbu’ul Ulum (sumber : dokumen pribadi)
Selanjutnya kegiatan pada minggu ke empat dilakukan untuk mendampingi guru dalam pembuatan video pembelajaran dengan menggunakan beberapa aplikasi editing video seperti camtasia, videoscribe, dan kinemaster serta menggunakan desain visual presentasi PPT (PowerPoint) yang telah dibuat pada minggu sebelumnya agar kegiatan pembelajaran lebih menarik dan dapat lebih efektif mengurangi tingkat kejenuhan siswa selama masa pandemi Covid-19 ini. 

Pertemuan minggu ke empat ini dimulai membuat rekaman video presentasi Guru, Pembuatan animasi pembelajaran menggunakan Videoscribe, Pembuatan editing dan produksi video menggunakan aplikasi Camtasia dan Kinemaster serta menggunakan desain visual PPT (PowerPoint) yang telah dibuat pada minggu sebelumnya. 

Pada kegiatan minggu ke-lima penulis melakukan pelatihan dan pembukaan kelas melalui media Zoom dan Google Classroom kepada guru, dan membantu guru dalam melakukan pendampingan cara bergabung di kelas online kepada siswa serta mendampingi penyampaian materi yang telah disiapkan sebelumnya kepada siswa oleh guru. Jika dalam pelaksanaan pertemuan kelas ini lancar maka akan dilakukan pertemuan untuk hari-hari seterusnya untuk pembelajaran guru dengan siswa.

dokpri
dokpri
Gambar 4 dan5. Pelatihan dan pembukaan kelas melalui media Zoom dan Google Classroom kepada sasaran (sumber : dokumen pribadi)
Gambar 4 dan5. Pelatihan dan pembukaan kelas melalui media Zoom dan Google Classroom kepada sasaran (sumber : dokumen pribadi)
Pada kegiatan minggu ke-enam ini merupakan output sebagai tolak ukur keberhasilan sehingga dilakukan evaluasi terkait pendampingan yang telah diberikan dan disebarkan melalui kuisioner yang diisi oleh guru tersebut menggenai keefektifan terkait keberhasilan platform inovasi pembelajaran daring mana saja yang memang efektif akan dapat digunakan, serta akan dilakukan praktik metode pembelajaran yang telah diberikan selama penyuluhan antara guru dengan siswa sebagai indikator keberhasilan. 

Jika dalam pelaksanaan pertemuan kelas ini lancar maka akan dilakukan pertemuan untuk hari-hari seterusnya untuk pembelajaran guru dengan siswa. Hasil dari evaluasi akhir ini diharapkan guru telah mampu menggunakan sendiri platform daring tersebut dan berguna selama masa belajar di rumah dan siswa tetap bisa belajar dengan baik seperti disekolah meskipun belajar dirumah.

Gambar 6. Wawancara dengan Kepala Desa Curah Jeru mengenai program kerja (sumber : dokumen pribadi)
Gambar 6. Wawancara dengan Kepala Desa Curah Jeru mengenai program kerja (sumber : dokumen pribadi)
Pelaksanaan program kerja ini mendapatkan tanggapan yang baik dari sasaran ataupun Kepala Desa Curah Jeru. Pada saat program pengenalan aplikasi tersebut, sasaran saya  terlihat sangat senang karena bisa mengetahui aplikasi yang sangat membantu saat kegiatan belajar mengajar di atas maraknya pandemi. Sasaran menerima kegiatan tersebut dengan sangat baik, sasaran merasa mendapatkan inovasi dalam penyampaian materi pembelajaran kepada siswa serta dapat memberikan kemudahan pengumpulan tugas dan penyampaian materi dapat dilakukan pada platform lain tidak hanya melalui Whatsapp karena selama ini sasaran hanya menggunakan aplikasi via Whatsapp saat mengajar selama pandemi Covid-19 ini. 

Sedangkan tanggapan baik juga dilontarkan oleh Kepala Desa Curah Jeru beliau sangat mengapresiasi adanya pemberian pelatihan inovasi pembelajaran selama masa daring kepada guru, diharapkan akan mampu membuat siswa tetap merasakan semangat untuk belajar melalui penyampaian materi dari guru dengan memanfaatan aplikasi online untuk mendukung kegiatan sekolah daring ini dimana ini sangat penting guna menyampaikan materi serta tugas-tugas untuk siswa. 

Beliau juga mengharap dengan adanya pemikiran dan inovasi dari Mahasiswa KKN “Back To Village” UNEJ 2020 ini dapat membantu meringankan beban guru dan siswa selama masa aktivitas kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dihentikan dan digantikan dengan kegiatan pembelajaran secara daring akibat dari adanya wabah pandemi Covid-19 saat ini. Sedangkan Pada program kerja terakhir atau minggu ke-tujuh adalah Pembuatan laporan dokumentasi berupa artikel yang di dokumentasikan selama 45 hari program KKN sebagai syarat kelulusan KKN Back to Village UNEJ 2020.

Pada Pelaksanaan program kerja KKN Back to Village Universitas Jember Tahun 2020 oleh penulis selama 45 hari terbilang lancar meski sedikit ada kendala seperti siswa yang tidak memiliki device (smartphone/laptop) untuk mendukung pembelajaran daring. Namun hal ini dapat diatasi dengan belajar bersama teman atau saudara yang memiliki device untuk mendukung sistem pembelajaran daring tersebut. Hasil dari program KKN Back to Village  diharapkan guru memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin, seperti mampu menggunakan sendiri platform pembelajaran daring yang telah dikenalkan selama penyuluhan untuk dapat digunakan selama masa belajar di rumah dan siswa tetap bisa belajar dengan baik seperti disekolah meskipun belajar dirumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun