Pada awal tahun sudah banyak hal terjadi, salah satunya adanya wabah pandemi Covid-19. Wabah ini merajalela di berbagai penjuru dunia, yang menyebabkan kepanikan dan gawat darurat. Seiring berjalannya waktu penyebaran wabah penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19 meningkat hingga menjalar ke beberapa negara.Â
Pada awal Maret 2020 kasus pasien positif Covid-19 dikabarkan sudah masuk di Indonesia yang membuat masyarakat harus semakin waspada akan adanya penyakit tersebut. Akibat dari adanya wabah pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh masyarakat tak terkecuali masyarakat di Desa Curah Jeru di himbau untuk tetap berada di rumah.Â
Hal ini juga membuat aktivitas kegiatan belajar mengajar disetiap sekolah dilakukan secara online. Dengan ditetapkannya status virus Covid-19 sebagai pandemi oleh WHO, seluruh aktivitas normal belajar mengajar terpaksa harus dihentikan dan digantikan dengan kegiatan pembelajaran secara daring.
Terlepas dari kegiatan pembelajaran secara daring ini banyak menimbulkan keluhan dimana terdapat beberapa siswa dan guru yang terhambat untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara online dengan maksimal termasuk di desa Curah Jeru. Salah satu guru MTs Yanbu’ul Ulum yang berada di desa Curah Jeru mengaku merasa kesulitan untuk melakukan kegiatan mengajar online yang interaktif kepada muridnya. Selain itu, beberapa siswa yang juga kesulitan mengikuti pembelajaran secara online. Mengetahui hal tersebut, penulis selaku mahasiswa KKN Universitas Jember dengan program KKN inovasi pendukung pembelajaran anak sekolah saat Covid-19 ingin membantu guru dalam memaksimalkan pembelajaran secara daring yang akan diterapkan guru kepada siswanya.
Dalam Program kegiatan KKN Back to Village tersebut diawali dengan Program yang penulis kerjakan dalam jangka waktu kurang lebih 45 hari yang terbagi menjadi 7 minggu pelaksanaan yang dimulai pada tanggal 1 Juni 2020 hingga 14 Agustus 2020. Sebelum kegiatan program dilaksanakan diperlukan pembuatan kelas di web sdunej.id. Penulis telah mengajukan kelas baik secara online ataupun offline. Kelas offline lebih banyak terealisasi karena keterbatasan waktu dan perangkat yang digunakan apabila kelas diakses secara online.Â
Untuk melaksanakan program tersebut dimulai pada minggu pertama penulis laksanakan menemui sasaran dan dimulai dengan perkenalan dengan sasaran, sosialisasi program kerja KKN kepada salah satu guru MTs Yanbu’ul Ulum yang bernama bapak Wakiq, dan melakukan observasi terkait kendala selama masa pembelajaran daring, serta bagaimana tindakan yang telah dilakukan untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar melalui daring.Â
Menurut paparan dari beliau, permasalahan selama masa pembelajaran daring ini beliau merasa kesulitan untuk melakukan kegiatan mengajar online yang interaktif kepada muridnya. Dan untuk pemberian tugas selama masa pembelajaran daring ini beliau hanya menggunakan whatsapp sebagai kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, belum pernah dilakukan sesekali mengunakan perangkat yang dapat memberikan keefektifan selain whatsapp.
Dalam pertemuan minggu ke dua ini penulis melakukan pengenalan fungsi fitur media pendukung pembelajaran online dan cara pendaftaran akun media pendukung pembelajaran online, cara penggunaan media pendukung pembelajaran online, serta pengenalan aplikasi editing video pendukung pembelajaran online kepada guru. Dan diluar pelaksanaan program kerja tersebut, penulis juga melakukan beberapa kegiatan diantaranya yaitu membantu kegiatan acara pemberian bantuan BLT Covid-19 ke warga yang berada di Desa Curah Jeru.
Pada minggu ke tiga penulis melakukan pelatihan dan pendampingan kepada guru untuk menggunakan aplikasi daring yang akan digunakan seperti melakukan pelatihan pembuatan absensi dan soal melalui Google Classroom dan Google Form yang dapat memberikan nilai secara otomatis kepada siswa, serta mendampingi guru dalam pembuatan/menyiapkan materi pembelajaran dalam bentuk PPT (PowerPoint) dengan template yang menarik agar kegiatan belajar mengajar dapat lebih efektif dan kreatif selama pandemi Covid-19 ini. Dalam Pertemuan ke tiga ini penulis besama guru mempersiapkan materi dan soal sederhana, dan pembuatan absensi dan soal melalui Google Classroom dan Google Form, Serta pengaplikasian pembuatan materi pembelajaran dalam bentuk PPT (PowerPoint) dengan template yang menarik.