Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hantu itu datang lagi di siang bolong!

23 Maret 2025   08:29 Diperbarui: 23 Maret 2025   08:29 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: etos.co.id (edited)

              Arman tak jenak menginap di kost Ardi, temannya. Dia merasa dikuntit seseorang yang ia tak mengenalnya. Akhirnya Arman memutuskan untuk pindah tempat. Dia tinggalkan kuliah dan berpindah-pindah tempat setiap hari. Dia ketakutan, karena merasa dimata-matai oleh seseorang. Rasanya mau ditangkap. 

              Di ujung pelariannya, dia menemukan rumah Karno, teman SD-nya di pinggir hutan. Di sana dia merasa tenteram beberapa saat. Karno menikmati hidupnya dengan bertani dan sederhana bersama istrinya. Ya, hanya berdua karena istrinya belum dikaruniai anak. 

            "Man, aku ke ladang dulu ya... kalau mau makan, ada makanan itu di ruang belakang dekat dapur." Kata Karno pamit kepada Arman untuk bekerja di ladang bersama istrinya. 

"Iya No, terimakasih," jawab Arman singkat. Dia masih merasa ketakutan karena menjadi target operasi. Pikirannya berkecamuk tak karuan. 

             Di rumah Karno, meski sepi di pinggir hutan, Arman masih terlihat gundah. Ada rasa khawatir jika ada yang menggerebeg dan menangkapnya karena tuduhan subversif. Tapi sudah 2 hari ini dia tidak tidur, tubuhnya pun melemah dan dihinggapi rasa kantuk yang hebat.

              Di tengah rasa kantuknya yang berat, Arman bermimpi. 

              Dalam mimpinya itu, tiba-tiba Arman mendengar suara tak berwujud. 

             "Hai Arman, akhirnya ketemu juga kau di sini. Kau pasti melarikan diri dari kejaran kami ya?"

            "Hey! siapa kau?" tanya Arman penasaran, sambil tengok kanan-kiri tak menemukan wujud yang bersuara itu.

            "Kamu yang kemarin demo menuntut pemerintah untuk menolak undang-undang, kan?!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun