Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Biasa yang setia pada proses.

Lahir di Grobogan, 13 Mei 1973

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

IKM Furniture Ikut Furnecraft Expo? Kenapa Tidak?

2 Oktober 2024   01:08 Diperbarui: 2 Oktober 2024   02:10 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Furnecraft Expo

Pameran produk, dalam konteks industri furniture, merupakan upaya marketing yang paling efektif! Yang mana di dalam pameran furniture kita dapat mempresentasikan produk kita langsung di depan pembeli (buyer). Di dalam pameran itu pula kita dapat bernegosiasi dengan pembeli tentang bahan baku (raw materials), jenis finishing, konsep design, ukuran (dimension), sistem pembayaran, pengiriman barang dan tentu tentang harga.


Dalam sebuah pameran, pembeli dapat langsung berkomunikasi dengan kita sebagai suplayer. Kita saling bisa menilai, apakah pembeli dapat kita percayai? atau sebaliknya, pembeli dapat mempercayai kita sebagai pebisnis profesional atau tidak. Karena kita dapat menilai dari pola komunikasi dan gestur dari klien kita. Itulah beberapa kelebihan pameran dibanding upaya marketing melalui media online, yang hanya berhadapan dengan gambar dan teks.

IKM (Industri Kecil Menengah)  pada umumnya kurang kuat di berbagai aspek usaha, baik modal, kemampuan & alat produksi, marketing dan distribusi. Dengan kondisi seperti ini, tentu IKM sangat membutuhkan strategi marketing yang efektif, hemat dari sisi pembiayaan dan strategi produksi yang tepat. Ini berbeda dengan pola sebuah perusahaan besar (great corporate) dalam menjalankan usahanya. Bagi perusahaan besar, apalagi yang sudah mempunyai branding produk dengan kualitas yang baik, tentu akan menjadi buruan para konsumen. Dengan hanya promosi di media digitalpun produknya akan selalu dicari konsumen.

Untuk itu pameran di kalangan IKM Furniture menjadi kebutuhan yang sangat krusial dalam upaya marketing produknya.

Di wilayah Semarang dan Jawa Tengah, pameran furniture yang mempunyai prospek baik dan marketable adalah Furnecraft Expo. Pameran yang telah dua kali diselenggarakan oleh Politeknik Industri Furniture & Pengolahan Kayu Kendal tersebut telah teruji dengan berbagai tantangan dalam penyelenggaraan dan promosinya. Karena yang menjadi acuan adalah Pameran JIFFINA (Jogja International Furniture & Craft Fair), sebuah pameran furniture internasional yang telah diselenggarakan 8 kali di Yogyakarta. Sehingga Furnecraft expo digarap total dari sisi konsep pameran, tema, kuratorial, display produk, dan strategi promosinya. Tak pelak pameran ini mendapatkan apresiasi pengunjung dan mengalami peningkatan dari sisi kualitas dan kuantitasnya.

Saat ini adalah era kolaboratif, dan bukan saatnya bersaing, apalagi persaingan secara tidak sehat. Dengan kolaborasi, IKM menjadi kuat dalam menghadapi tantangan. Dalam konteks ini Furnecraft Expo juga dapat menjadi ajang silaturrahmi baik antar IKM peserta pameran maupun dengan instansi dan lembaga lain yang terkait. Sehingga keikutsertaan IKM dalam Furnecraft Expo dapat dimanfaatkan IKM dalam memperluas jaringan bisnisnya.

Sebagai sebuah pameran furniture yang terkonsep dengan seksama, Furnecraft expo tak akan menampilkan produk dengan sembarangan, apalagi seperti pasar malam. Design produk hingga tata displaynya digarap secara serius disesuaikan dengan konsep dan temanya. Pameran ini juga tak meninggalkan trend design dan trend colour kekinian yang dapat dijadikan referensi baik bagi pengusaha interior maupun masyarakat yang membutuhkan furniture berkelas. Apalagi ada ajang lomba design furniture Fundexion yang akan menampilkan produk peserta nominator dan juaranya. Oleh karena itu, saya kira tak berlebihan jika Firnecraft Expo dapat dijadikan barometer perkembangan design furniture, paling tidak di area Jawa Tengah dan sekitarnya.

Dalam upaya perluasan pengetahuan para IKM, Furnecraft Expo dapat juga menjadi ruang belajar tentang topik-topik yang uptodate; baik tentang teknik produksi, finishing, regulasi, design dan topik lain yang terkait dengan industri furniture. Karena di Furnecraft expo diadakan pelatihan, talkshow maupun seminar yang tentu dapat menjadi media pembelajaran bagi IKM.

Kemudian tentang promosi,  Furnecraft Expo dipromosikan dengan berbagai macam media, baik promosi secara online maupun offline. Dengan dikerjakan oleh para mahasiswa yang kreatif, Furnecraft Expo tak akan kehabisan akal dalam mempromosikannya, baik media outdoor, digital, menggaet influenser dan media partner, bahkan Furnecraft Expo akan menjadikan lokasi pameran menjadi destinasi wisata kreatif dengan event lomba mewarnai bagi anak-anak, yang tentu akan menarik bagi keluarga untuk mengunjunginya. Multiplayer effect dari kegiatan tersebut akan lebih meningkatkan banyak pengunjung dan tentu potensi transaksi.

Lalu dari sisi pembiayaan, Furnecraft Expo bukan diadakan di kota metropolitan yang berbiaya mahal, tapi di Semarang yang di area Jawa Tengah dan sekitarnya relatif tak jauh dan tentu tak berbiaya mahal dalam teknis biaya operasional maupun akomodasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun