Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Biasa yang setia pada proses.

Lahir di Grobogan, 13 Mei 1973

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sendal Jepit

11 April 2021   14:51 Diperbarui: 11 April 2021   14:52 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sendal Jepit; Foto dari Kompasiana.com (dimodifikasi)

Malam itu terasa sunyi. Kang Ngatman bangun dan mengambil air wudlu, mau menunaikan Sholat Tahajud seperti biasanya.

Tapi kali ini berbeda. Dalam sujudnya, Kang Ngatman tak hanya menitikkan air mata, tapi benar-benar menangis.

Usai sholat tahajud, matanya memerah.

"Kenapa nangis Kang?," tanya Yu Surip, istrinya.

"Sendal jepitku putus", jawab Kang Ngatman.

"Sudahlah,... kan ini masalah 'kadonyan' (keduniaan) seperti yang sering kau katakan, bahwa urusan dunia tak harus ditangisi?", kata istrinya menimpali.

"Ya wajarlah kita berdo'a dan berkeluh kesah pada Tuhan. Bukankah Tuhan yang meminta kita berdo'a padaNya?", kata Kang Ngatman balik bertanya.

"Sudahlah!, kita malu Kang!"

"Malu pada siapa?"

"Ya malu pada Tuhan lah!" Jawab istrinya. 

"Astaghfirullah!" , sebut Kang Ngatman sambil mengelus dada.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun