Mohon tunggu...
Humaniora

Bentuk Emosi Anak dengan Seimbang

26 Mei 2018   03:35 Diperbarui: 26 Mei 2018   03:47 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emosi menurut Santrock (2011) adalah perasaan atau pengaruh yang terjadi ketika seseorang berada dalam kedaan atau interaksi yang penting baginya. Emosi atau perasaan dapat dicirikan sebagai emosi positif misalnya; rasa antusiasme, kegembiraan dan cinta. Dan emosi dalam lingkup negative, misalnya; cemas, rasa bersalah, sedih. Emosi dalam jiwa anak menempati wilayah yang cukup luas ketika anak tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, emosi berperan penting dalam pembentukan jiwa dan kepribadian anak.

Pembentukan emosi yang tidak seimbang akan mengakibatkan ketidakharmonian pada aspek kehidupan anak. Pembentukan emosi yang berlebih maupun kurang  tidakla baik bagi pembentukan jiwa dan kepribadian anak. Emosi yang berlebih mengakibatkan tumbuhnya jiwa yang rapuh (melankoli) pada anak. Sehingga, anak tidak mampu menahan beban hidup dan menjalani hidup dengan sungguh-sungguh. Pembentukan emosi yang kurang pula, mengakibatkan anak menjadi sosok orang yang berjiwa dingin dan bengis terhadap orang-orang disekelilingnya. Oleh sebab itu, penanaman emosi pada anak, porsinya haruslah seimbang tidak kurang dan tidak lebih.

Pernyataan diatas membuat kita berfikir, bagaimanakah cara agar  dapat membentuk emosi yang seimbang pada kehidupan anak. Sehingga, menjadi pribadi yang baik, penyayang, hangat , ceria dan penyabar. Berikut yang dapat  dilakukan oleh para orangtua dalam membentuk dan menyeimbangkan emosi anak ala Rosulullah,  menurut Suwaid (2010);

1. Pembentukan emosi dengan Ciuman, kelembutan dan kasih sayang

Ciuman memberikan pengaruh besar dalam gerakan emosi atau perasaan anak. Ciuman memberikan efek dalam meredakan kemarahan dan kemurkaan anak. Selai itu, dengan ciuman akan menumbuhkan ikatan yang kuat dalam hubungan cinta orangtua dengan anak. Ciuman orangtua pada anak merupakan bentuk kasih sayang  dalam hti anak saat anak tumbuh. Ciuman pula akan menumbuhkan rasa cinta, dan hati anak akan ebihlterang serta jiwanya lebih sabar dan bersemangat dalam melakukan aktivitas.

2. Bermain dan bercanda dengan anak

Bermain danbercanda bersama anak sangatlah dianjurkan oleh Rosulullah. Melalui permainan dan canda tawa, orangtua dapat berinteraksi dengan anak. Sehingga, di antara mereka akan tumbuh kegembiraan dan rasa kasih sayang yang murni. Hal ini, akan menjauhkan jiwa anak dari kerasnya hati, serta menjauhkan orangtua dari sifat kejam, sehingga hak-hak yang pantas diterima antar mereka tidak terberikan.

3. Memberikan hadiah pada anak

Hadiah memberikan pengaruh yang besar dan baik dalam jiwa anak. Pemberian hadiah, apalagi  saat anak tumbuh dan berkembang dengan baik atau anak mendapatkan prestasi akan memberikan dampak yang baik pada anak. Hal tersebut, akan membuat anak gembira dan antusias dalam menjalankan kehidupannya.

4. Mengusap kepala Anak

Menggerakkan emosi anak dengan mengusap kepala anak  hingga anak merasakan kasih sayang, kerinduan dan cinta. Hal inilah yang dilkukan Rosulullah untuk menggerakkan dan menyeimbangkan emosi pada anak. Mengusap kepala, anak akan merasakan bahwa kehadirannya dihargai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun