Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Faktor-faktor yang Menghambat Minat Membaca

25 Mei 2018   16:33 Diperbarui: 25 Mei 2018   16:47 1815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak Membaca Buku

Membaca merupakan jendela dunia. Dengan membaca seseorang dapat memiliki informasi yang banyak dari hasil membaca. Informasi yang di dapatkan dari membaca lebih bernilai dari pada kegiatan lainnya seperti menonton telivisi, video atau sekedar mendengar radio.

Menurut para pakar neurologi, membaca merupakan sebuah proses yang kompleks, yang melibatkan segenapa panca indera, serta, merangsang aktifnya sel-sel otak, dan dendrit-dendrit yang terus membuat simpul-simpul baru pada otak seiring berjalannya aktivitas membaca. Maka, tidak heran betapa pentingnya membaca. Selain untuk menambah wawasan, membaca juga dapat merangsang sel-sel otak secara aktif.

Membaca merupakan bagian penting dalam pendidikan. Tidak dipungkiri, bahwasannya ilmu pengetahuan yang di dapatkan dari institusi pendidikan adalah membaca buku. Secara efektif  membaca buku menambah pengetahuan-pengetahuan dalam pendidikan. Tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, masih banyak lagi nilai positif maupun manfaat dari membaca buku.

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa membudayakan membaca pada anak sangatlah penting. Orangtua atau pendidik dalam membudayakan membaca paada anak tidak harus menyuruh anak untuk membaca buku tebal selayaknya orang dewasa. Tetapi, orangtua atau pendidik dapat membacakan cerita atau kisah yang menyenangkan pada anak. 

Apabila kegiatan tersebut di lakukan secara sering oleh orangtua maupun guru, lama- kelamaan anak akan penasaran dan tertarik untuk membaca apa yang diceritakan dan anak mulai mau belajar membaca. Di situlah, orangtuan maupun guru dapat membimbing anak untuk membaca.

Dalam membudidayakan minat baca pada anak, orangtua atau guru hendaknya mengetahui akan faktor-faktor yang dapat menghambat minta baca pada anak. Sehingga, orangtua ataupun pendidik  dapat meminimalisir anak untuk tidak suka membaca. Serta, dapat mencari solusi atas hambatan-hambatan minat baca pada anak. Berikut faktor-faktor yang dapat menghambat minat baca pada anak menurut Bob Haryanto (2011):

1. Hambatan dari lingkungan keluarga

Keluarga adalah peranan penting dan mendasar dalam mencetak anaknya. Oleh karena itu, keluarga hendaknya menumbuhkan minat baca anak sejak dini dan sesuai dengan level anak. Namun, situasi saat ini, banyak keluarga yang tidak berminat dalam membaca atau sekedar mendongengkan kepada anak. Sehingga, kenyataan tersebut membuat kurang efektif dan kondusif dalam menumbuhkan minat baca pada anak.

2. Hambatan dari lingkungan sekolah

Saat ini, banyak sekolah-sekolah yang lebih mengutamakan standart pencapaian kelulusan anak. Sehingga, bahan-bahan yang diajarkan pada anak hanya mencakup materi penunjang kelulusan. Hal ini mengakibatkan minat baca pada anak kurang, karena anak hanya membaca materi yang akan di ujikan saja. Anak akan malas membaca buku lainnya. Membaca materi- materi tersebut memnyebabkan anak merasa terbebani akan bacaannya. Seharusnya membaca dapat menumbuhkan rasa senang dan terhibur.

3. Hambatan dari lingkungan masyarakat.

Semangat dan kesadaran akan pentingnya literasi yang rendah pada lingkungan masyarakat dan masyarakat yang malu mengakui  bahwa dirinya buta huruf dan berhitung. Hal ini akan mengakibatkan kurangnya minat baca pada anak atau generasi-generasi berikutnya. Oleh karena itu, lembaga pendidikan dan perpustakaan dengan segenap media massa dan para pecinta buku secara proaktif berpatipasi, demi menumbuh kembangkan minat baca masyarakat.

Sumber : Haryanto, Bob.2011. Merangsang dan melejitkan minat baca anak anda. Yogyakarta: manika books

4. Hambatan dari keterbatasan akses atas buku.

Sebenarnya, harga buku di wilayah Indonesia masih wajar. Namun, daya beli masyarakat yang rendah akibat kurang optimalnya pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Kenyataan tersebut mengakibatkan para orangtua malas untuk membeli buku, apalagi yang ekonominya di bawah standart dan tidak mencukupi kehidupan sehari-hari. Untuk membeli beras saja dengan susah payah, apalagi membeli buku. Buku pasti tidak akan masuk dalam daftar belanjaan kebutuhan pokok rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun