Mohon tunggu...
Cyber Muslimah
Cyber Muslimah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mother of two

Mother of two Photography enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anak-anak dalam Ancaman Narkoba

6 Oktober 2017   16:21 Diperbarui: 6 Oktober 2017   16:29 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Peredaran narkoba kian merajalela.

Budi Waseno atau yang akrab di panggil Buwas, menyebut saat ini sudah sekitar 65 narkoba jenis baru ditemukan BNN sudah masuk ke indonesia. Diantara narkoba yang masuk ke indonesia itu di curigai sebagai flakka. (Sedang dalam penelitian)

Flakka adalah jenis narkoba baru yang membuat penggunannya berkelakuan seperti hiperaktif, memicu adrenalin, kehilangan akal sehat, sehingga melakukan hal-hal yang tidak biasa. Bahkan tak jarang pengguna flakka yang berprilaku layaknya 'zombie' di film. Di Amerika Serikat (AS) ditemukan sejumlah kasus, dimana pengguna flakka berprilaku zombie. Atau orang kesurupan, video rekamannya juga sudah viral di berbagai situs. m.tribunnews.com>2017/05/29

Tercatat hingga tanggal 14 september 2017 lalu, 61 orang di larikan ke sejumlah rumah sakit Kendari, Sulawesi Tenggara akibat overdosis obat PCC.

Kebanyakan dari korban ini merupakan siswa SD dan SMP. Ada yang langsung tak sadarkan diri bahkan juga meninggal setelah mengonsumsi obat itu. Beberapa pasien yang selamat dilaporkan menunjukkan kondisi mental yang terganggu sehingga harus di ikat agar tidak mengamuk. m.tribunnews.com>2017/09/18

Anak-anak saat ini terus menjadi ancaman tindak kejahatan. Dulu narkoba menyasar kalangan remaja, kini anak-anak pun sudah bisa mencicipi barang haram tersebut. Para sindikat tak peduli dengan anak-anak yang masih ingusan itu. Para sindikat menyasar anak-anak untuk mencicipi narkoba.

Terjeratnya anak-anak dalam narkoba banyak faktor. Diantaranya, lingkungan pergaulan yang buruk, gencarnya sindikat narkoba, sistem pendidikan yang tak mampu mendidik anak, pengawasan orang tua yang kurang, dan sistem yang lemah yang menjadi gara-garanya. Para sindikat semakin berani dan leluasa bergerak karena mereka tak jera dengan hukum yang ada.

Peredaran narkoba yang sangat marak ini tidak lepas dari sistem yang diterapkan di negeri ini. Sistem kapitalis liberal menjadi akar masalah kejahatan narkoba. Sistem ini memberikan kebebasan kepada manusia untuk memperjual belikan apa saja termasuk narkoba. Tidak ada aturan halal haram di sana. Bahkan tak melihat dampak buruk dari barang dagangan tersebut. Semua hanya di lihat dari manfaat, tak peduli soal akibat, apalagi agama. Selama sistem itu di terapkan peredaran narkoba akan sulit di berantas. Sistem kapitalis sekuler telah berhasil merusak pandangan hidup generasi muda saat ini. Sistem kapitalis sekuler tidak bisa diharapkan sebagai perisai bagi anak-anak dari ancaman narkoba.

Satu-satunya jalan untuk keluar dari ancaman narkoba adalah dengan menegakkan sistem islam yakni khilafah islamiyah. Sistem yang mengayomi dan melindungi anak-anak dari segala ancaman. Negara inilah yang akan tegas melarang peredaran narkoba, menghukum berat pelakunya. Sistem yang berprinsip pada halal haram bukan pada kebebasan. Islam menanamkan keimanan kepada setiap individu warganya. Dengan keimanan inilah warga menjaga dirinya. Negara yang akan menyibukan anak-anak dan remaja dengan proses belajar-mengajar dan kecintaan pada ilmu sejak dini. Sehingga lahir generasi dambaan umat yang memiliki kepribadian islam.

Di sisi lain, islam menerapkan hukum yang sangat tegas terhadap kejahatan narkoba. Sanksi hukum islam memiliki karakter untuk menjerakan dan mencegah. Islam memandang mengonsumsi narkoba apalagi memproduksi dan mengedarkannya dosa dan perbuatan kriminal. Hukum tertingginya mati. Dengan sistem seperti itu tak ada ruang bagi individu untuk mengonsumsi narkoba. Para sindikat pun tak ada ampun.

Wallahu'alam bishowab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun