Mohon tunggu...
Cyber Muslimah
Cyber Muslimah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mother of two

Mother of two Photography enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Milik Siapa?

6 September 2017   07:28 Diperbarui: 6 September 2017   17:53 3346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aktor Reza Rahadian mengeluarkan sebuah pernyataan aneh pada saat jadi bintang tamu pada acara Hitam Putih yang ditayangkan Trans7 pada Kamis, 17 Agustus 2017 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Ini negara Indonesia, bukan negara Islam. Ini negara yang majemuk, bukan negara milik satu agama tertentu. Ini negara milik kita semua yang ada di sini, beda suku beda keyakinan, and that's the beauty of Indonesia".(pekanews/21/8/2017)

Pernyataan tersebut menimbulkan banyak kritikan dari berbagai pihak karena dianggap menyudutkan umat Islam. Bahkan ada yang menyerukan untuk melakukan pemboikotan kepada Reza.

Memang benar bahwa Indonesia bukan negara Islam. Negara Islam adalah negara yang menerapkan seluruh hukum Islam secara menyeluruh. Belum ada negara Islam di dunia saat ini.

Sejarah membuktikan bahwa Negara Islam/Khilafah Islamiyah telah mampu menguasai 2/3 dunia dan di dalamnya terdapat masyarakat yang jauh lebih majemuk daripada Indonesia.

Islam mampu menjaga keberagaman dan memberikan solusi yang sangat signifikan, baik dari segi ekonomi, pendidikan, bahkan politik.

Mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim. Islam rahmatan Lil 'aalamin, Islam rahmat untuk seluruh umat manusia, bahkan non muslimpun dilindungi dalam Islam, dan ini adalah realita yang tidak terbantahkan, karenanya pernyataan itu tidak pantas di lontarkan apalagi dari seorang muslim seperti Reza Rahadian, kesannya kalau Indonesia dimiliki umat Islam atau jadi negara Islam, maka umat agama lain akan terancam.. padahal sejarah bisa membuktikan bahwa umat agama lain akan dinaungi di dalam Islam, dan justru akan berbeda faktanya jika umat Islam berada dalam naungan umat lain, umat Islam akan sangat terzholimi seperti yg terjadi di Rohingya, Xin Jiang, dan yang lainnya.

Lantas sebenarnya Indonesia milik siapa? Melihat fakta bahwa sebagian besar aset negara dikuasai asing, kebijakan-kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah kita selalu merugikan rakyat, dan menguntungkan segelintir orang saja, bahkan terkait kebijakan impor, sampai garampun harus diimpor, padahal Indonesia adalah negeri maritim yang dikelilingi oleh lautan. Salah satu akibat impor garam, petani garam di Cirebon, saat impor garam masuk, 1000 ton garam lokal tidak laku (pikiran rakyat.com, 15/8/2017) bahkan mereka kesulitan menjual garam nya walaupun dengan harga jual 650 rupiah perkilonya (republika.co.id, 23/8/2017)

72 tahun Indonesia merdeka, alih-alih menjadi negara yang berdaulat, malah terlihat jelas bahwa negara kita menjadi budak negara lain baik asing maupun Aseng.

Kemerdekaan yang hakiki bisa di raih ketika kita hanya menghamba kepada Allah saja, karena ketika kita tidak menghamba kepada Allah, maka kita akan menghamba kepada yang lain, tidak hanya pada hawa nafsu sendiri tapi juga kepada hawa nafsu para kapitalis yang sedang menguasai negeri ini. Ketika ini terjadi, sepertinya kita sudah bisa menjawab, sesungguhnya Indonesia milik siapa?

Pada hakikatnya Indonesia adalah milik Allah sebagai penciptanya. Dengan mengembalikan kepada aturan-Nya, maka Insya Allah, Indonesia dan keberkahanya, akan menjadi milik umat manusia, bukan hanya milik umat Islam..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun