Mohon tunggu...
nurul izzah
nurul izzah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penyalahgunaan Kata "Acuh" dan "Abai" di Kalangan Sekitar Masyarakat

11 Juli 2018   11:59 Diperbarui: 11 Juli 2018   12:17 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pada sekumpulan masyarakat zaman sekarang terkadang penempatan beberapa kata acap kali salah diterapkan. Para penulis, masyarakat dan pengguna media sosial yang menggunakan bahasa Indonesia kini bisa menggunakan kata "acuh" yang seharusnya dalam kbbi berarti peduli tetapi disalah artikan menjadi tidak peduli. Padahal jika mereka ingin memakai sebuah kata yang bermakna tidak peduli, mereka bisa memakai kata.

dokpri
dokpri
Abai dalam percakapan mereka sehari-hari atau dalam tulisan berita yang mereka unggah di kolom media pemberitaan mereka, seperti dalam kalimat berikut ini:

"Ironisnya, pengelola bus acuh dan tidak mau bertanggungjawab, korban melapor ke petugas di Terminal Rajabasa." 

Dalam kalimat tersebut kata acuh tak pantas dipakai jika disandingkan dengan frasa tidak mau bertanggungjawab. Seharusnya kata acuh dikalimat itu disandingkan dengan frasa mau bertanggungjawab, atau yang lebih pantasnya frasa tidak mau bertanggungjawab itu disandingkan dengan kata abai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun