Mohon tunggu...
Nurulita Rachma Budi Utami
Nurulita Rachma Budi Utami Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Suka ngemil, jalan-jalan, berteman, dan no ngrumpi. Ane orangnya simple-simple aja.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Detik-detik yang Berdetak dalam Hidupmu

24 September 2012   00:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:50 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah anda memperhatikan putaran jarum jam di rumah anda?. Saya yakin jika melihat waktu barulah kita menengok jarum jam yang berputar. Yang saya tanyakan adalah,"apakah anda pernah memperhatikan jarum jam dirumah anda yang sedang berputar, berdetak, dan anda pun menyimaknya bahwa ternyata waktu itu terus berjalan. Kehidupan ini kita ibaratkan sebuah jarum jam yang terus berjalan dan berputar. Namun apabila batereinya habis maka berhentilah putaran jarum jam tersebut. Begitu juga dalam hidup ini, kita akan terus melaluinya hingga tiba sebuah waktu bagi kita untuk terhenti. Menurut anda jika tiba-tiba terhenti apa yang harus anda lakukan?. Jika jam, kita akan menggantinya dengan baterai yang baru, namun jika kita yang terhenti/mati apa yang bisa anda lakukan?. Bisakah anda menunda sebuah kematian?. Tak ada satu pun manusia di bumi ini yang dapat menunda dan mengundur datangnya kematian. Sebab kematian adalah garis bagi akhir kehidupan manusia yang telah di tetapkan oleh Tuhan. Mengapa saya bertanya,"pernahkan anda memperhatikan jarum jam yang berputar?. Sebab disanalah segalanya harus kita telaah mengenai kehidupan yang telah anda lewati. Setiap detiknya, apa yang sudah anda lakukan?. Apakah tiap detik ke menit dan berjam-jam anda telah mengisinya dengan hal yang bermanfaat/berguna bagi anda pribadi maupun orang lain?. Sudahkah anda merenungkannya barang sejenak?. Marilah kita berhitung berapa banyak kebaikan anda dan berapa banyak kejahatan/perbuatan buruk yang telah kita lakukan dalam sehari semalam?. Berpikir dan merenung dalam kehidupan ini adalah jalan menuju satu hakiki kehidupan. Sebab jika nyawa kita melayang maka kita takkan pernah dapat menukarnya kembali untuk hidup. Dan garis kesalahan dalam hidup takkan terhapuskan begitu saja. Kematian akan senantisa mencatat apa yang pernah anda lakukan ketika berdiri dimuka bumi ini. Hitung-hitunglah detik-detik yang berdetak dalam hidupmu. Sebab engkau akan tahu apa makna detik bagi dirimu. Selagi bernafas, hargailah detik yang berdetak dan  nafasmu mungkin masih berhembus ketika engkau memikirkan detik bahkan mungkin juga saat itu detikmu akan berakhir. Dengan apa kau sanggup mengubahnya? jika masih mungkin ubahlah dari yang buruk menjadi yang baik dan terbaik (sebab detik masih memberimu kesempatan). Jangan pernah anda menyesal setelah tahu detik tak lagi  berdetak.

ramdangilang.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun