Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepuluh Jempol

27 September 2022   15:44 Diperbarui: 27 September 2022   15:47 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanpa lelah kakimu mengayuh. Sepeda onta butut pengantar menimba ilmu. Sungguh, sepuluh jempol untuk kamu. Semangatmu luar biasa. Pantang menyerah. Biarpun keringat membasah. Tak masalah. Tekadmu tetap membaja. 

Di kala semua menikmati besi bermesin itu. Kamu setia dengan sepeda tuamu. Karena memang tak ada ? Tentu saja. Apa rasa malu ? Mungkin, ada secuil terselip di kalbu. Hmm....tapi sepertinya tak perlu. 

Baca juga: Buku Kenangan

Tak berbuat salah, tak berbuat dosa tak perlu malu kan? Di saat dunia menampilkan kepura-puraan. Kamu tampil apa adanya. Tak banyak gaya. Polos dan lugu, tanpa pencintraan. 

Terpaksa menjalaninya ? Karena memang tiada ? Tepatnya iya.  Tapi semua klise saja, tak harus pusing lah. Roda selalu berputar. Tak melulu begitu. Tak mungkin selalu sama. Nasib berubah suatu waktu. Yakinlah.

Seiring roda usang sepedamu berjalan. Bait doa turut aku panjatkan. Berharap cita dan cintamu tercapaikan. Asal niat tulus kau sematkan. Allah pasti tunjukkan jalan.

Baca juga: Sayang Tak Bersekat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun