Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak Pengantar Anak Sekolah

15 April 2022   05:04 Diperbarui: 15 April 2022   05:07 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : liputan6.com

Dengan semangat empat lima sepeda butut itu kau kayuh.  Tanpa lelah dan tanpa keluh.  Raga yang tak lagi muda tak jua mengaduh.  Demi bisanya anakmu menuntut ilmu.  

Diantara deru laju mesin berjalan. Sepedamu eksis melenggang. Dengan senyuman. Meski keringat bercucuran. Menyerah kau berpantang. Demi apa? Si buah cinta. 

Biarlah aku tak bisa apa-apa. Bodo dan kolotan. Asalkan anakku bisa mengenyam pendidikan.  Dengan anak yang lain tidak ketinggalan.  Begitu yang selalu kau katakan. Hmmm.... sungguh seorang bapak jempolan.  

Semangatmu tak pernah luntur.  Selalu bersyukur.  Kadang kala penumpangmu melantur.  Pakkk....kapan kita bisa naik mesin yang meluncur?  Bagaimana jawabmu?  Mudah saja dan malah melucu. Sebentar nak, nanti kalau tanah bengkok Bapak sudah laku. Kita beli yang baru.  

Si Anak cemberut.  Merajuk. Tanah bengkok siapa yang Bapak bilang itu?Tanah bengkok Pak lurah yang di pojok jalan itu, kan nganggur.  Katamu.  Spontan tawa renyah bergemuruh.  

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun