Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sabar dengan Manjamu

6 Januari 2022   11:08 Diperbarui: 6 Januari 2022   11:13 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Freepik

"Mau dimandikan ibu", rengekmu. "Mau disuapi ibu", manjamu.  Padahal ibu sudah mau berangkat kerja loh itu.  Rasanya di kepala sudah mengepul.  Karena diburu waktu.  Tapi demi kamu, kesayanganku. Okey,  ibu setuju.  Ibu nurut anakku.  

Manja masa kanak-kanak ibu akan berusaha terima. Dengan hati legawa. Meski kadang juga emosi jiwa.  Dilema, tapi Ibu akan meredamnya. Karena sepenuhnya ibu sadar. Kalau tiba masanya.  Dirimu beranjak  dewasa.  Pasti tidak akan butuh itu lagi kan? 

Tatkala kamu sudah butuh privasi. Jadi mandiri.  Jangankan mandi, tidur saja pasti mau sendiri.  Tidak mau di peluk ibu lagi. "Sayang,  cium Ibu sini !", kata itupun terasa berat keluar dari bibir. Ibu malu mau bilang itu nanti.  Kecuali kamu yang berinisiatif. 

Satu yang ibu pinta.  Kamu tetap bermanja. Meski usia sudah tak kanak-kanak.  Tapi mungkinkah?  Tentu saja tidak bisa. Kamu pasti asyik dengan dunia remaja. 

Baiklah. Ibu tak akan patah arang. Apalagi saat kamu bilang, "Aku akan selalu sayang ibu,  Forever Mom !" Rasanya bagai guyuran air di tengah gersang. Kenapa sekilas mirip janji ke pacar, sayang ? Ibu harus terharu atau tersanjungkah ? Pastinya ibu juga selalu sayang kamu, my little daughter, little son. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun