Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Childfree" atau Banyak Anak Banyak Rezeki?

16 September 2021   12:50 Diperbarui: 16 September 2021   12:52 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : kartunterbaikhd. blogspot.com

Tapi di kota kecil atau bahkan di wilayah Desa "Childfree" bisa di bully habis-habisan oleh teman.  Bisa jadi minder atau bahkan stres karena ledekan teman.  

"Kambing aja berkembang biak, masa kamu enggak? "

Waduh....! Dibandingkan sama kambing? Ya Allah....parah nggak tuh!  

Itu belum seberapa, ada lagi kadang yang berkomentar pedas.  

"Eleh,  nggak usah ngeles deh? Ngaku aja nggak mampu bikin anak !" 

Ya Gusti ! Dalam banget nggak sih ? Sampai diragukan kemampuannya ?

Padahal masalah anak tidak sesederhana atau semudah kata bikin atau buat. Karena yang menumbuhkan anak di rahim seorang ibu, menciptakan dari setetes sperma dan sel telur adalah Sang Pencipta.  

Memang kenapa harus memutuskan "Childfree " ? Karena kalau sudah niat menikah,  konsekuensinya adalah punya anak.  So,  kenapa takut dan enggan ? Seharusnya tidak masalah kan?  

Anak adalah Amanah dari Allah. Orang yang tidak di kehendaki, juga tidak akan di kasih.  Jadi kalau bisa punya anak, kenapa harus mengindari ? Kenapa harus menunda?  Bukankah itu suatu sikap yang arogan dan jumawa?  

Kalau kekhawatiran karena masalah ekonomi, takut tidak bisa mengurusi atau menghidupi, bukankah itu meragukan kuasa Ilahi ? Rejeki Tuhan ada di mana-mana, selama mau bergerak dan berusaha pasti akan menemukan jalannya.  

Kalau ketakutan karena perubahan bentuk tubuh, jadi jelek,  jadi tidak menarik lagi setelah punya anak. Oh...sungguh naif sekali. Memang yakin, kalau tidak punya anak tubuh tidak berubah ? Enggak juga kan? Kita semua bakal menua. Dannn... tentu saja otomatis tubuh juga akan berubah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun