Adalah Bu Marmi seorang perempun paruh baya penjual jajanan gorengan. Setiap hari Jumat ibu dengan dua anak itu selalu mendermakan jajanannya untuk diberikan kepada orang miskin,  orang yang sudah renta dan para  tukang becak.
Bukannya dia kaya ataupun lebih mampu dari orang-orang yang diberinya, tapi memang bu Marmi senang berbagi dengan mereka. Â Itu sebagai wujud syukurnya karena jualannya selalu laris tiap hari. Â
Demikian halnya jumat pagi ini,  Bu Marmi juga membagikan jajanannya seperti hari jumat biasanya.  Hari ini dia menyiapkan tambahan satu kresek untuk seseorang . Dia adalah janda dengan empat anak yang bekerja sebagai pembantu  di rumah tetangganya, Pak Jani. Â
Pak Jani adalah orang kaya di desanya. Dia terkenal orang yang kikir. Â Menerima pembantu yang kerja di rumahnyapun karena di ledek para tetangganya.
"Masa sih Pak, Â orang kaya ngapa-ngapaian sendiri ? kasihan tuh Bu Siti terima aja kerja di rumah, Â sekalian bantu ekonomi mereka ", celetuk salah satu tetangganya.Â
Karena saat Bu Siti, Â nama pembantu barunya itu mengatakan butuh kerja, Pak Jani malah mau menolaknya.
Bu Marmi membawa satu bungkus kresek jajanan ke rumah Pak Jani. Â Mengetuk pintu depan, Â saat pintu terbuka ternyata Pak Jani sendiri yang membukanya.
"Maaf Pak saya mau ngasih..... " Bu Marmi menghentikan kalimatnya karena Pak Jani segera meraih kresek yang dibawanya.Â
"Untuk saya kan Bu ?", Kata Pak Jani.Â
Eh.... gimana? Â Bu Marni tercengang.Â
"Udah pulang sana, Â ini saya terima. Kebetulan saya lagi lapar. Â Lumayan buat sarapan ", Kata Pak Joni seraya membuka kresek itu. Â Mengambil satu gorengan lalu memakannya. Â