Mohon tunggu...
nurul humaerah
nurul humaerah Mohon Tunggu... Guru - Pemimpi

Pecinta pena

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Marhaban Ya Ramadhan

21 Maret 2023   17:51 Diperbarui: 21 Maret 2023   17:59 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak lama lagi, simpuh rindu akan bertabuh,
Purnama akan meninggi di sambut oleh nyanyian dari langit.

Suara bertalu-talu,
Ada rindu dan sepi dijiwa yang sedang menari-nari.

Baca juga: Amma

Malam akan bercahaya di banding malam-malam sebelumnya,
Suara bedug yang di nanti akan menggema dengan penuh suka cita dari biasanya.

Sejadah akan riuh tergelar di setiap sudut,
Mengharap selaksa yang menghampirkan perihal ampunan.

Butir-butir tasbih berputar tak terhitung,
Sungguh banyak kemuliaan yang layak kita junjung.

Baca juga: Hai, Ma!

Kata syukur tiada henti akan terucap penuh rasa pengagungan.


Sukaku karena hati yang kering akan disejukan,
Nafas yang tertahan akan diharumkan,
Menenangkan rasa dari kegelisahan.

Dukaku...
Sesekali hasrat 'kulawan untuk tidak ingin mendengar suara dentuman piring ibu,
Mencium aroma takjil buatan ibu,
Candaan sanak saudara yang menggelikan seakan terhanyut dalam renungan.

Ah! Hanya suara pekikan spidol yang menyambut hariku,
Bersama dengan pemikiran, pulpen dan kertas yang kuarungi.
Lalu kusambut Ramadhan di tanah rantau.
Marhaban ya Ramadhan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun