Mohon tunggu...
nurulfadiah
nurulfadiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya seorang mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi, saat ini aktif sebagai menulis dan membaca , saya berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan menulis dan komunikasi. Selain itu, saya juga terlibat dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu terkini.

Selanjutnya

Tutup

Money

Perubahan Perilaku Konsumen: Dampak Pandemi pada Trend Belanja Online

25 November 2024   20:21 Diperbarui: 25 November 2024   21:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren Perilaku Belanja Pelanggan di E-Commerce Tahun 2021 --- ICUBE 

Kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020, dengan dua warga Depok yang terkonfirmasi positif setelah kontak dengan warga negara asing. Lalu tidak lama dari itu pemerintah memberikan pernyataan tegas bahwa seluruh Masyarakat harus melakukan vaksinasi dan melaksanakan lockdown, untuk mengurangi penyebaran covid-19. Namun tidak lama dari itu wabah covid-19 mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2021/2022.

   Peristiwa tersebut mengubah cara mereka berinteraksi dengan pelanggan karena pembatasan sosial. Akibat dari wabah COVID-19 yang mengharuskan Masyarakat untuk berbelanja online,    untuk memenuhi kebutuhan mereka  tanpa harus berinteraksi langsung. Setelah peristiwa tersebut kini pembelanjaan online menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan  Masyarakat. Hinggga saat ini pembelanjaan online masih terus di terapkan,.

Tren belanja online di era modern semakin berkembang pesat, terutama dengan munculnya live shopping yang menggabungkan streaming langsung dan e-commerce, menciptakan pengalaman belanja interaktif. Kemudahan akses internet dan penggunaan media sosial juga mempengaruhi pola belanja, dengan 178,9 juta orang di Indonesia berbelanja online pada tahun 2023. Selain itu, pandemi COVID-19 mempercepat pergeseran dari belanja tradisional ke online, menjadikan platform seperti Tokopedia dan Shopee semakin populer. Meski ada tantangan seperti keamanan transaksi, inovasi dalam belanja online terus berlanjut.

Namun dampak negative dari belanjaan online sering kali para konsumen mengalami penipuan terhadap kualitas barang yang tidak sesuai dan juga kurangnya minat paran konsumen untuk berbelanja online.Kurangnya interaksi sosial juga menjadi dampak dari belanja online. Namun dengan adanya trend belanja online juga mempermudah para konsumen untuk berbelanja menggunakan E-wallet. Dunia belanja telah mengalami revolusi besar-besaran dengan pesat nya perkembangan teknologi,salah satu perubahan paling signifikan adalah meningkatnya popularitas belanja online. Fenomena ini bukan hanya sekedar trend melainkan sebuah transformasi dalam cara konsumen berbelanja . Adapun alas an untuk beralih belanja m elalui platfrom e-coommerce, di antara nya efisiensi waktu dan tenaga serta adanya beberapa keuntungan yang di tawarkan  oleh platfrom e-coomerce seperti gratis ongkos kirim harga jauh lebih murah di bandingkan toko offline langsung.Akibat tersebut beberapa Perusahaan mengalami kebangkrutan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun