Mohon tunggu...
Nurul Fadhiah Alissa
Nurul Fadhiah Alissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

master degree public health hasanuddin university

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sudah Meratakah Penyebaran Air Bersih di Indonesia?

27 November 2022   20:00 Diperbarui: 27 November 2022   20:03 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air adalah salah satu elemen terpenting di bumi, yang merupakan bagian integral dari semua manusia. Makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa air, sehingga air sangat diperlukan untuk menunjang kelangsungan hidup makhluk hidup. Air yang kita gunakan setiap hari untuk minum, memasak, mandi dan lainnya harus bersih agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh kualitas air yang buruk. 

Menurut Kementrian Kesehatan RI yang dimaksud dengan air bersih yaitu air yang tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya serta tidak mengandung logam berat. Dengan menggunakan air bersih kita dapat terhindar dari penyakit seperti diare, kolera, disentri, tifus, cacingan, penyakit kulit dan keracunan. 

Oleh karena itu, wajib bagi seluruh anggota keluarga untuk menggunakan air bersih setiap hari dan menjaga kualitas air bersih di sekitarnya. Akan tetapi, apakah penyebaran air bersih di Indonesia ini sudah merata? 

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa air bersih merupakan kebutuhan yang vital dalam kelangsungan hidup kita. Sebenarnya total ketersediaan air di Indonesia itu mencapai 1.957.205 juta meter kubik dibanding kebutuhannya yang hanya 112.275 juta meter kubik, akan tetapi krisis air bersih ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain seperti ketersediaan, kualitas, kontinuitas, perubahan iklim yang signifikan, serta daya tampung dan daya tampung sumber air yang masih rendah. 

Berdasarkan hasil Survei Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) yang dilakukan Kementerian Kesehatan tahun 2020, 7 dari 10 rumah tangga Indonesia menggunakan air minum yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E-coli). Karena air juga merupakan komponen utama tubuh manusia, krisis air bersih dan layak minum yang mengancam harus menjadi perhatian. Namun di Indonesia, kinerja Indonesia dalam hal sanitasi yang aman masih sangat buruk, menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 

Angka sanitasi Indonesia hanya mencapai 7% pada tahun 2020. Pencapaian ini lebih rendah dibanding Thailand yang mencapai 26%, dan India yang mencapai 46%. Untuk itu pentingnya kesadaran masyarakat Indonesia terkait penggunaan air bersih serta sanitasi lingkungan. Diharapkan juga penyebaran air bersih dapat dilakukan secara merata disemua daerah di Indonesia, terutama di daerah yang cukup sulit aksesnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun