Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Menyimpan jejak petualangan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Detik-detik Proklamasi di Monash University

17 Agustus 2022   23:48 Diperbarui: 17 Agustus 2022   23:57 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedari malam beberapa grup sudah mulai ramai membicarakan upacara HUT RI ke-77. Beberapa kawan berniat mengikuti upacara di KJRI Melbourne, salah seorang awardee LPDP bahkan didaulat menjadi MC. Sebagian lain ada yang berencana mengikuti upacara di Federation Square.

Beberapa rekan di grup ibu-ibu bahkan sampai janjian di stasiun kereta untuk berangkat bersama menuju tempat upacara. Sebagian anak sengaja meminta libur sekolah agar bisa mengikuti orang tua upacara. Ya, urusan izin sekolah di sini memang cukup mudah asal alasannya jelas.

Aku termenung, "Hei, besok hari kemerdekan Republik Indonesia, negeri tercinta". Sedang aku, aku harus datang untuk bimbingan dengan kedua supervisorku di hari bersejarah ini. Bisa saja aku minta dijadwal ulang untuk bimbingan, namun tentu saja tak baik jika mendadak. Kedua pembimbingku super sibuk, terlihat dari google calendar mereka yang begitu padat. Belum lagi, siangnya aku harus mengikuti workshop berseri yang sudah kuikuti sejak minggu lalu. Aku akan kerepotan kalau ada bolong di tengah.

Usai menitipkan bayi ke daycare, aku bergegas menuju kampus. Aku tiba 50 menit lebih awal dari jadwal bimbingan. Kuputuskan untuk menelusuri bagan yang telah kubuat sembari mengahangatkan diri dengan segelas air hangat. Tutup gelas yang sebenarnya bekas botol selai, lagi-lagi mengingatkanku pada hari proklamasi. Warna merah putihnya sama persis dengan warna bendera. Hanya saja motifnya kotak-kotak. Ah, ada rasa rindu menyeruak, ingin menyaksikan pengibaran sang merah putih.

Tepat pukul 10 pagi waktu Melbourne aku duduk di depan ruangan mirip akuarium, hampir seluruh sisi berdinding kaca kecuali sisi di mana layar berada.

Sayup-sayup terdengar profesorku masih berbicara kepada seorang teman yang sedang bimbingan. Biasanya, pukul 10 di tanggal 17 Agustus aku tengah berada di lapang upacara. Suara sirine membahana sebagai pengingat detik-detik Proklamasi Indonesia Merdeka. Puluhan tahun aku mengikuti sebagai selebrasi.

Hari ini, aku tidak dapat menyaksikan indahnya pengibaran bendera maupun khidmatnya detik-detik proklamasi. Meski demikian, aku berjanji pada diri sendiri untuk berjuang dengan segenap kemampuan menyelesaikan studi di sini. Hingga suatu saat aku akan kembali untuk membangun negeri. Semoga.

Hari ini, bagiku merdeka adalah membebaskan diri dari kungkungan berbagai alasan yang terkadang menjadi penghalang diri untuk bergerak meraih impian. Impian yang bukan semata memperoleh gelar, melainkan meningkatkan kapasitas diri untuk selanjutnya berkontribusi pada negeri. Dirgahayu Indonesiaku. Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.

Monash University, 17 Agustus 2022

Tahun depan semoga berkesempatan mengikuti upacara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun