Mohon tunggu...
nurul asyiqin
nurul asyiqin Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa PAI UIN WALISONGO SEMARANG 19'

From Allah to Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Faktor-faktor dan Perkembangan Remaja Masa Kini

23 Oktober 2019   23:21 Diperbarui: 24 Oktober 2019   09:25 4024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Penyebab remaja tidak bisa menahan emosinya karena beberapa faktor yaitu seperti suasana di sekolah, tekanan didalam tugas, atau banyaknya kegiatan sekolah yang membuat mereka kelelahan. Dengan itu memicu timbulnya masalah perilaku dan  tekanan yang nyata sehingga remaja tidak mampu mengatasi kondisi tantangan tersebut. 

Dan saat-saat seperti itu remaja rentan atau sering sekali terbawa emosi. Hal itu apabila sering terjadi akan membuat psikis seorang remaja terganggu. Sebab mereka banyak sekali mengalami perubahan dalam dirinya atau banyak nya tuntutan yang ada di usia mereka seperti mulai mengalami pubertas, adanya tuntutan untuk melakukan perubahan peran sosial, dan lingkungan dalam usaha untuk mencapai kemandirian. Remaja bisa saja melakukan hal yang kriminal atau yang biasa kita sebut sebagai kenakalan remaja. 

Remaja menjadi nakal karena belum mampu melakukan kontrol emosi secara lebih tepat dan mengekspresikan emosi dengan cara-cara yang tidak bisa diterima masyarakat. 

Remaja yang memiliki konsep diri akan melakukan perbuatan positif yang diharapkan masyarakat. Konsep diri negatif akan membuat remaja cenderung melanggar peraturan dan norma-norma masyarakat, dan akhirnya terlibat dalam kenakalan remaja. Kematangan emosi dan sering melakukan psikologi positif yang berkembang dengan baik akan menurunkan potensi remaja terlibat kenakalan. 

Misalnya, perkelahian remaja secara psikologis disebabkan konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan perasaan rendah diri. Penelitian menyimpulkan kematangan emosi dan konsep diri adalah suatu komposisi. Oleh karena itu sangat perlu untuk melakukan kematangan konsep pada diri seorang remaja.[6]

Pada dasarnya masa remaja adalah masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda, banyak diantara mereka masih belum bisa mana yang harusnya mereka kerjakan dan mana yang seharusnya mereka tinggalkan. 

Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) sangat dibutuhkan karena hubungan dengan teman sebaya bisa saja akan lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. Akan tetapi peran orang tua sangat dibutuhkan, karena masa remaja adalah masa yang sangat rentan, karena remaja masih berpatok dengan apa yang mereka inginkan tanpa memikirkan apa yang terjadi kedepannya. 

Adapun tahap perkembangan remaja yaitu dimulai dari fase praremaja, remaja awal, dan remaja akhir. Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial, remaja bisa berfikir secara logis dan transisi sosial, dengan itu  remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain.

DAFTAR PUSTAKA

  1.  Geldard, David, 2011, konseling remaja, Yogyakarta:Pustaka Pelajar
  2.  Agustiani, Hendriati, 2009 psikologi perkembangan, Bandung:Refika Aditama
  3.  Sarwono, Sarlito W, 2010, psikologi remaja, Jakarta: Rajagrafindo Persada
  4.  ________________, 2010,  psikologi remaja, Jakarta: Rajagrafindo Persada
  5.  Herlan Pratikto, Jurnal Psikologi, Kematangan Emosi, Konsep  Diri Dan Kenakalan Remaja https://media.neliti.com/media/publications/127014-ID-kematangan-emosi-konsep-diri-dan-kenakal.pdf  diakses 21 Oktober 2019
  6.  Ahmad Dahlan, faktor-faktor perkembangan remaja, 2015, https://www.eurekapendidikan.com/2015/02/karakteristik-dan-faktor-faktor-yang.html diakses pada 18 Oktober 2019, pukul 21:13

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun