Mohon tunggu...
NURUL ASMININGTYAS
NURUL ASMININGTYAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa yang hobi membaca cerita fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosialisasi Aplikasi SIAPIK untuk Siswa SMK PGRI 2 Malang oleh Mahasiswa Asistensi Mengajar UM

21 Juni 2022   17:00 Diperbarui: 21 Juni 2022   17:34 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama peserta dan panitia Sosialisasi SIAPIK/Dok pribadi

Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya. Tingginya pertumbuhan UMKM memberikan angin segar bagi perekonomian di Indonesia, salah satunya dengan berhasil membuka banyak lapangan kerja baru. 

Namun, bukan berarti pertumbuhan pesat tersebut membuat pelaku UMKM lepas dari permasalahan. Terdapat beberapa permasalahan yang umum dialami oleh pelaku UMKM, diantara yaitu mengenai masalah permodalan, distribusi barang dan pemasaran yang kurang tepat, mendapatkan dan mempertahankan pelanggan, manajemen keuangan, perizinan, pembukuan yang masih manual, manajemen waktu hingga pemasaran online.

Perkembangan bisnis yang sangat cepat dan dinamis, menuntut para pelaku usaha khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus bergerak cepat mengikuti perkembangan zaman, dengan tujuan agar dapat mempertahankan pasar dan konsumen serta memperluas jaringan bisnis. Salah satu tuntutan untuk pelaku UMKM saat ini adalah melakukan pembukuan secara digital.

Dalam dunia bisnis setiap usaha diharapkan mempunyai laporan keuangan untuk menganalisis kinerja keuangan sehingga dapat memberi informasi tentang posisi keuangan, kinerja arus kas perusahaan yang berguna untuk pengambilan keputusan perusahaan bagi pengguna laporan keuangan tersebut serta pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang ada. 

Namun, praktik akuntansi pada UMKM masih tergolong rendah. Saat ini pembukuan UMKM masih dilakukan secara sederhana dan tidak detail, bahkan hampir semua UMKM di Indonesia hanya mencatat keuangan usahanya sesuai dengan arus kas saja. 

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya penyusunan laporan keuangan UMKM diantaranya adalah tidak adanya economic entity yang jelas. 

Kebanyakan dari pemilik usaha tidak mampu membedakan antara aktivitas bisnis dan aktivitas pribadi begitu pula sebaliknya, sehingga sulit mengidentifikasi dengan jelas entitas ekonominya.

Oleh karena itu, adanya permasalahan tersebut memacu diri Mahasiswa Asistensi Mengajar UM untuk mengadakan kegiatan Sosialisasi Pembukuan Sederhana UMKM Menggunakan Aplikasi SIAPIK pada Siswa/i SMK Jurusan Akuntansi. 

Adapun, SIAPIK merupakan aplikasi yang dapat memudahkan UMKM dalam pencatatan transaksi keuangan usaha dan secara otomatis dapat menghasilkan laporan keuangan secara digital. 

Aplikasi ini merupakan salah satu bukti Bank Indonesia dalam mendorong perluasan akses pembiayaan dan penguatan literasi keuangan bagi UMKM, dimana langkah tersebut dilakukan BI bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun