Mohon tunggu...
Riska Erka
Riska Erka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pelayanan Farmasi di Era Revolusi Industri

7 April 2019   00:56 Diperbarui: 7 April 2019   03:02 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada era ini juga semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan ilmuan modern seperti Niels bhor, Thomas Alfa Edison, Nikola Tesla, dan Albert Einstein. Selain itu juga sangat terlihat perkembangan ilmu manajemen yang berguna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manufakyur.

Salah satu contohnya yaitu pembagian kerja diantara pekerja yang lain. Dengan saling bekerja sama pekerjaan dengan mudah akan selesai dan memperoleh pekerjaan yang baik hingga dapat meningkatkan produktivitas.

Pada tahap ketiga yaitu Revolusi Industri 3,0 ini ditandai dengan kemunculan internet dan teknologi digital pada akhir abad ke-20. Pada era ini dikenal dengan sebutan Revolusi Digital. Proses revolusi ini dinilai oleh ahli sosiolog Inggris yaitu David Harvey sebagai proses pemampatan ruang dan waktu. Ruang dan waktu semakin memuncak pada Revolusi 3,0 ujarnya.

Pada revolusi industry kedua yang memunculkan mobil membuat waktu dan jarak semakin dekat untuk menyatu keduanya. Oleh sebab itu, era revolusi digital sekarang telah dikenal dengan sebutan kekinian (real time) yang telah mengubah pola komunikasi masyarakat kontemporer. Bahkan praktik bisnis harus mengubah jalannya agar tidak ketinggalan zaman.

Namun di balik sisi positif di era revolusi ketiga, ada juga sisi negativenya bagi beberapa masyarakat, yaitu teknologi membuat pabrik dan mesin industri lebih memilih mesin dibandingkan tenaga manusia lagi. Mesin pada saat itu sangat canggih dan memiliki kemampuan berproduksi lebih berlipat ganda untuk masyarakat.

Konsekuensinya ialah kurangnya tenaga manusia dan reproduksi pun tidak terelakkan lagi akibat kekuatan luar biasa ini. Hanya dalam hitungan hari, sangat banyak produk yang di hasilkan oleh mesin tersebut, berbeda dengan apabila menggunakan tenaga manusia.

Pada tahap ke empat yaitu Revolusi Industri 4,0 dikenal dengan Intrnet Of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Human Machine Interface, Robotic and Sensor Technology, 3D Printing Technology, ini dimulai pada awal abad ke-21. Manusia telah menemukan pola hidup baru mereka yang hadir dan berkembang secara pesat. Ini sangat mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent.

Bahkan sejarah mencatat bahwa Revolusi Industri ini telah menelan banyak korban dengan matinya atau mundurnya perusahaan-perusahaan tinggi maupun perushaan besar di dunia. Pada generasi ini jugalah perusahaan banyak memberikan jaminan kelincahan menjadi kunci yang sangat besar untuk mendukung kberhasilan meraih prestasi dengan sangat cepat.

Hal ini terjadi karena Uber yang mengancam pemain-pemain besar pada industry transportasi di seluruh dunia atau Airbnb yang mengancam pemain utama menjadi jasa pariwisata, ini dibuktikan dengan tahap revolusi dari masa ke masa semakin timbul akibat ulah manusia yang terus menerus mencari jalan termudah untuk tidak menggunakan tenaganya sendiri untuk beraktifitas. Setiap revolusi tahap mengakibatkan konsekuensi pergerakan semakin cepat dalam kehidupan manusia di dunia.

Adapun pelayanan Farmasi pada Revolusi Industri ini sebagai mana kita ketahui bahwa farmasis ialah manusia yang behubungan langsung dengan sebuah obat, sebelum memberikan obat tentu saja kita harus memberikan pelayanan yang baik kepada pasien kita. Ini dibuktikan dengan revolusi industri tahap ke-4,0 dengan pelayanan yang sangat baik menggunakan bantuan mesin.

Contoh kecilnya di rumah sakit ialah mesin USG yang berfungsi untuk melihat janin didalam perut ibunya, ini membuktikan bawa revolusi industri 4,0 sangat berpengaruh dengan pelayanan farmasi di era revolusi industry.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun