Mohon tunggu...
Nurul Lailia Afida
Nurul Lailia Afida Mohon Tunggu... Lainnya - Human

History is learning media for beyond future

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Gone

15 Januari 2021   00:14 Diperbarui: 15 Januari 2021   00:33 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Rintik pilu raut wajah itu

Seraya mengusap air mata yang jatuh

Ketahuilah hatinya sudah hancur

Retak dan tak tahan ingin rapuh

Walau tersumpal dengan hiruk pikuk keramaian

*Hanya kesunyian yang menyelimuti raga

Salju sudah turun dari perendungannya

Menutup dedaunan yang gugur dari rantingnya

Tatapan kosong dari celah embun di jendela

Masih belum beranjak dari tempatnya

Sakit selalu hadir dalam benaknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun