Mohon tunggu...
Nurul Afia Hasir
Nurul Afia Hasir Mohon Tunggu... Mahasiswa - nrlafia

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Bullying

25 Maret 2021   06:01 Diperbarui: 25 Maret 2021   06:10 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama             : Nurul Afia Hasir

Grup               : 6 (Enam)

Contoh Kasus

Benjamin Carson (kandidat presiden Amerika Serikat), saat di Sekolah Dasar sering dihina oleh teman-teman kelasnya karena kulit hitam, hanya terlihat putih saat ia membuka mulutnya terlihat giginya berwarna putih kekuningkuningan. Karena sering mendapat penghinaan, Carson pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap teman yang menghinanya, namun tidak membawa korban. 

Peritiwa tersebut menjadi head line berita di seluruh benua Amerika, bermacam-macam spekulasi hingga memunculkan rasisme (konflik warga kulit hitan dan kulit putih), singkat cerita Carson tidak naik kelas, namun ibunya Sonya dan seorang gurunya dengan sabar membimbingnya, setelah peristiwa tersebut, ia menjalani proses pendidikan yang baik dan mencapai prestasi gemilang, akhirnya di usia 27 tahun Carson tercatat sebagai seorang dokter ahli bedah menjadi keahliannya dan berhasil untuk pertama kali memisahkan bayi kembar di bagian belakang.

Tanggapan saya mengenai kasus tersebut :

Terkait dengan kisah Carson, sungguh sangatlah tidak mudah untuk tetap berjalan terus ditengah pembullyan yang ia rasakan. Namun, karena dukungan yang ia dapatkan dari beberapa pihak, membuatnya jadi bisa mengontrol dan mengemudikan dirinya sendiri agar tetap terus berjalan ke depan tanpa menghiraukan olok-olokan orang lain. 

Bullying yang awalnya menyakitkan baginya, lama kelamaan ia rubah menjadi alasan untuk menguatkan diri dan mentalnya untuk menghadapi kemungkinan hal buruk yang bisa terjadi ke depannya. Selain itu kehidupan Carson mengajarkan kita bahwa kehidupan ini ada pahit dan manis, jadi kita harus siap dengan segala hal yang akan kita dapatkan.

Tindakan yang satu ini dapat membuat harga diri seseorang berada di titik terendah, masalah kepercayaan, dan rasa harga diri yang menyimpang. Bullying bisa membuat korbannya sulit untuk melakukan hal-hal sehari-hari tertentu, seperti bertemu orang baru dan mencoba hal baru.

Bahkan, setelah bullying telah berhenti, mengatasi efek dari tindakan itu merupakan salah satu hal tersulit bagi seseorang. Banyak orang dewasa mengatakan, mereka terus terpengaruh tindakan intimidasi yang dialami di masa kecil mereka, dan bullying di tempat kerja seringkali menjadi hal yang menakutkan dan berat bagi orang-orang untuk diatasi. Jika kita di-bully, penting bagi kita untuk menghubungi seseorang untuk mendapatkan dukungan. Bisa jadi ke teman terpercaya, anggota keluarga, rekan kerja atau guru, jangan mencoba dan menghadapinya sendiri.

Sebagai mahasiswa, bullying cukup mudah kita dapatkan, apalagi dalam dunia kampus ada banyak atau ada berbagai macam mahasiswa di dalamnya, entah itu yang berasal dari suku ini, suku itu, kulit hitam, putih, strata sosial tinggi, menengah, dan lainnya. Tentu tidak menutup kemungkinan terjadi bullying. Jika kita berada diposisi sebagai salah satu mahasiswa yang mendapat perlakuan bullying, tentu kita harus bisa mengontrol diri kita sendiri, tau bagaimana menempatkan emosi kita sendiri. Selalu berpikir positif, tidak menyalahkan keadaan, dan tetap fokus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun