Mohon tunggu...
Nurul Jubaedah
Nurul Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Teacher, writer, traveler, vloger

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru: Artis dalam Dunia Pendidikan

15 November 2022   10:30 Diperbarui: 15 November 2022   10:28 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai saat ini para guru juga memahami bahwa pembelajaran datang dengan berbagai masalah dan persoalan. Namun, guru tidak sempat mencatat, merencanakan, atau mengambil tindakan untuk memecahkan masalah secara terstruktur dan administratif.

Konsep PTK memerlukan agenda atas berbagai permasalahan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Ini diikuti dengan rencana untuk memecahkan masalah secara tertulis atau tidak. Kemudian guru mencoba melaksanakan kegiatan apa yang bertujuan untuk memecahkan masalah tersebut.

Terakhir, guru merefleksikan atau melihat bagaimana hasil dari kegiatan yang dilaksanakan itu tercapai. Jika ini masih tidak menyelesaikan masalah, guru harus melakukan prosedur berikut. Nantinya, PTK menjadi siklus yang berkesinambungan.

Ringkasnya PTK dilaksanakan secara mandiri oleh dosen untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar pembelajaran. PTK tidak sama dengan penelitian ilmiah pada umumnya yang bertujuan untuk menguji hipotesis. Namun PTK merupakan upaya mandiri untuk memecahkan masalah pembelajaran nyata yang dihadapi setiap guru.


  • Designer Instruction (Perancang Pembelajaran)
  • Guru desain adalah guru yang sangat memahami makna profesinya, yang memiliki visi dan merencanakan pengajarannya secara kreatif. Fitur lain puas dengan ide-ide, perubahan inovatif dan menyenangkan yang mengaktifkan pengajaran. Di sini guru harus berperan aktif dalam perencanaan KBM, memperhatikan berbagai bagian sistem pendidikan, yaitu:
  • Meyusun dan merancangan bahan ajar
  • Menyusun materi yang berkaitan dengan tujuan, ruang dan waktu, mengembangkan pengetahuan, kebutuhan dan kemampuan peserta didik secara komprehensif, sistematis dan operasional secara efektif.
  • Merancang metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.
  • Memberikan alat peraga, dalam hal ini guru adalah pembimbing dalam mengajar.
  • Media dalam hal ini guru berperan sebagai perantara, memperhatikan relevansi (juga materi), efektifitas, efisiensi, kesesuaian metode dan aspek praktis.
  • Jadi dengan waktu yang sedikit atau terbatas ini, guru dapat merencanakan dan mempersiapkan semua komponen untuk pekerjaan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, guru harus memiliki pengetahuan yang cukup  tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang menjadi dasar perencanaan.
  • Character Builder (Pembentuk Karakter)
  • Guru sebagai pendidik merupakan sosok penting dalam membentuk karakter masa depan. Guru menjadi sosok yang menanamkan nilai-nilai terpuji pada peserta didik, mengoreksi perilaku yang buruk  dan menjelaskan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dengan demikian, guru sebagai jembatan pendidikan dapat  mengembangkan karakter kehidupan peserta didik. Guru, digugu dan ditiru. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Guru merupakan figur sentral, teladan, dan panutan bagi peserta didik
  • Motivator (Pemberi Semangat)
  • Guru menjadi motivator (motivator) bagi peserta didik, yaitu: keterbukaan, artinya  guru harus mampu mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat dan merespon secara positif. Pujian atau pengakuan dapat memotivasi peserta didik untuk berbuat lebih banyak, bahkan jika kinerja mereka sebelumnya tidak luar biasa.
  • Guide in the Side (Fasilitator/Penyedia Sarana Prasarana)
  • Guru memiliki peran dalam memberikan pelayanan yang memudahkan peserta didik dalam belajar. Sebagai fasilitator, guru berperan sebagai asisten dalam proses pembelajaran, membantu mengubah lingkungan dan membantu proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
  • Ada lima indikator keberhasilan guru sebagai fasilitator, yaitu: 1) guru menyediakan seluruh perangkat pembelajaran dimulai dari silabus, kurikulum, RPP, bahan ajar, evaluasi, dan penilaian; 2) menyediakan fasilitas pembelajaran berupa metode, media serta peralatan belajar; 3) guru bertindak sebagai mitra, bukan atasan; 4) guru melaksanakan tugas dan fungsinya yang telah di tentukan Undang -- undang; dan 5) guru tidak bertindak sewenang -- wenang kepada peserta didik (Agustina, 2017)
  • Organisator (Pengatur)
  • Kata "organizer" dibentuk dari akar kata "organization", yang berasal dari kata bahasa Inggris "organize", yang bentuk infinitifnya adalah toorganize, yang berarti mengatur atau mengorganisasikan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain, dan memiliki masing-masing fungsi. Sekolah adalah organisasi di mana departemen yang berbeda memiliki tugas dan peran tersendiri. Guru merupakan bagian dari organisasi pendidikan yang perannya sebagai penyelenggara pendidikan, yaitu penyelenggara dan pemimpin penciptaan dan secara formal (bagi mereka yang menentukan dan menetapkannya) dan proses pendidikan yang diperlakukan secara moral. kepada siswa sasaran dan kepada Tuhan yang menciptakannya).
  •  Peran guru sebagai organisator, yaitu:
  •  1. Pengelolaan kalender akademik, kurikulum, workshop, RPP dan lainnya;
  •  2. Membuat dan melaksanakan RPP serta menyampaikan materi sesuai dengan  RPP;
  •  3. Penyusunan tata tertib sekolah, dst.
  • Guru menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sedemikian rupa sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas pembelajaran baik bagi siswa maupun guru.
  • Consultant (Penasihat)
  • Tugas utama guru konsultan adalah memberikan saran dan membantu sekolah inklusi yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran peserta didik berkebutuhan khusus/berkebutuhan pendidikan khusus. Guru adalah konselor bagi peserta didik dan orang tua, meskipun mereka tidak dilatih secara khusus sebagai konselor dan dalam beberapa kasus tidak dapat diharapkan untuk menasihati orang.
  • Peserta didik selalu dihadapkan pada kebutuhan untuk mengambil keputusan dan prosesnya berjalan kepada guru. Agar guru mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang perannya sebagai orang kepercayaan dan konselor, ia perlu memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.Peserta didik akan mendapatkannya sendiri, dan yang mengejutkan, mereka bahkan mungkin menyalahkan apa yang mereka temukan dan keluhkan. guru. guru untuk membuat mereka percaya.
  • Content Creator (Pembuat konten)
  • Di era digital ini, guru harus memiliki keterampilan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik. Kemampuan membuat vlog, film pendek, podcast, majalah digital, video editing dan media sosial sangat dibutuhkan oleh guru untuk pembelajaran mandiri. Di era digitalisasi pendidikan, membutuhkan kesempatan belajar yang fleksibel untuk memfasilitasi di mana saja dan kapan saja, membuat waktu belajar lebih fleksibel dan memberikan variasi untuk meningkatkan hasil belajar
  • Second Parent (Orangtua ke dua)
  • Dalam bidang kemanusiaan,  guru berperan sebagai orang tua kedua di sekolah yang memampukan dan mendorong peserta didik untuk belajar dan meningkatkan pemahaman tentang berbagai persoalan. Di bidang sosial, tugas guru di sekolah adalah mendidik dan mengajar orang menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab, guru juga mendidik kita, merawat kita  di sekolah. Guru mendidik peserta didik bagaimana menjadi anak yang baik, taat kepada orang tua, mendengarkan nasihat orang tua, menghormati orang tua, mencintai teman-teman.

Daftar Pustaka

Hanafi, M., & Rappang, S. M. (2017). Membangun Profesionalisme Guru Dalam Bingkai Pendidikan Karakter. Jurnal Ilmu Budaya, 5(1), 35-45.

Mulyati, Y. S. (2013). Pengembangan kreativitas guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689-1699.

Sunarto, S. (2018). Pengembangan kreativitas-inovatif dalam pendidikan seni melalui pembelajaran mukidi. Refleksi Edukatika: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 8(2).

Wardani, K. (2010, November). Peran guru dalam pendidikan karakter menurut konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara. In Proceeding of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI &UPSI (pp. 8-10).

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 4 buku solo, 25 buku antologi (Januari-November 2022). Memiliki 750 konten pendidikan di canal youtube dan 100 artikel (Oktober 2021-November 2022). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : nuruljubaedah6@gmail.com. Tiktok @nurjube, Whatsapp : 081322292789.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun