Mohon tunggu...
Nurul Jubaedah
Nurul Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Teacher, writer, traveler, vloger

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Solusi Menolak Perilaku Antisosial Gen Z

10 November 2022   07:34 Diperbarui: 10 November 2022   09:20 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5 Solusi Menolak Perilaku Antisosial pada Gen Z

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Pemuda saat ini adalah bagian dari Generasi Z. Mereka berusia 10 hingga 27 tahun pada tahun 2022. Gen Z adalah generasi yang hampir digital, jadi menggunakan ruang digital sebagai alat pendidikan penting bagi institusi pendidikan. Saat ini, pembelajaran menggunakan teknologi seperti e-learning atau blended learning telah diterapkan.

Menyikapi revolusi industri 4.0, Indonesia berupaya meningkatkan tiga level pemahaman, yaitu level teknologi untuk memahami pengoperasian mesin, penerapan teknologi (coding/pemrograman, kecerdasan buatan dan prinsip-prinsip engineering), literasi data untuk membaca, menganalisis dan menggunakan informasi (Big Data) di dunia digital, dan pengetahuan manusia tentang komunikasi, kolaborasi, pemikiran kritis, keterampilan kreativitas dan inovasi serta keterampilan kepemimpinan, kerja tim, dll.

Gen Z memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi lainnya. Meskipun penggunaan teknologi dalam pembelajaran masih sulit untuk  meningkatkan literasi di kalangan Gen Z karena mereka cenderung berjuang untuk komunikasi langsung dan penghapusan nilai-nilai budaya dan agama.

Gen Z adalah generasi yang telah terpapar kemajuan teknologi sejak lahir. Pendidikan mereka bahkan didukung oleh teknologi dan internet. Lahir dari tahun 1995 hingga 2012, mereka tidak pernah memiliki kesempatan untuk hidup tanpa teknologi dan internet. Keberadaan teknologi dan internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan dan aktivitas mereka sehari-hari. Bagi Gen Z, teknologi dan internet adalah hal yang harus ada, bukan  inovasi seperti yang dilihat generasi lain.

Kemajuan teknologi dan pesatnya arus informasi melalui Internet telah mempengaruhi kehidupan Gen Z. Mereka terbiasa berkomunikasi menggunakan kemudahan yang mereka miliki, berkonsultasi informasi tentang berbagai hal dari dunia luar melalui Internet, bermain game, dan bahkan membuka toko melalui sebuah benda di tangan mereka, yaitu smartphone (gadget).

Hampir semua Generasi Z memiliki smartphone, baik  kaya maupun miskin, yang tinggal di perkotaan dan pedesaan. Dapat dikatakan bahwa Gen Z terpapar penggunaan smartphone setiap hari. Tingkat kecanduan smartphone Gen Z  lebih tinggi daripada televisi. Mereka akan lebih kesal jika tidak bisa mengakses internet daripada kehilangan uang saku.

Gen Z sangat akrab dengan media sosial. Hasil penelitian Palley 2012 dalam Turner (2015) memperlihatkan bahwa 60% responden Gen Z memulai kehidupan sosial mereka secara online, 50% Gen Z lebih menyukai berkomunikasi secara online daripada berbicara langsung dikehidupan nyata, bahkan 70% Gen Z lebih nyaman berkomunikasi dengan temannya secara online

Mengingat bagaimana Gen Z menggunakan teknologi dan Internet dalam kehidupan sehari-hari mereka, mereka dilatih untuk terlibat dengan banyak topik atau masalah sekaligus. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh sinkronisasi kuatnya keterampilan motorik yang dimiliki  Gen Z, terutama pada mata, tangan, dan telinga dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Menggunakan teknologi khususnya smartphone, beberapa Gen Z menggunakannya untuk memberdayakan serta menghibur. Namun, hal ini berbeda dengan beberapa Gen Z lainnya yang  masih memiliki kesadaran  digital yang sangat rendah, sehingga biasanya mereka hanya menggunakan smartphone untuk konsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun