Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Salah Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi, Aduh Gimana Ya?

25 Maret 2021   21:14 Diperbarui: 25 Maret 2021   21:30 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : jogja.tribunnews.com

110.459 orang dinyatakan lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)  2021. Mungkin ada putra-putri dari pembaca Kompasiana, saudara, atau kenalan yang masuk di dalamnya pasti akan bahagia, selanjutnya bangga, selanjutnya lagi pasti akan menyiapkan anggaran untuk kuliahnya. 

Sementara yang tidak diterima akan mencari Perguruan Tinggi swasta yang pastinya mempunyai mutu yang tidak kalah moncernya dengan PTN. Hanya saja budget yang dikeluarkan juga akan lebih besar.  

Atau ada pilihan lain lagi selain kuliah di tahun ini, misalnya  menunggu untuk SNMPTN tahun depan. Dengan pilihan yang sama misalnya tetap mengambil mengambil jurusan arsitektur. Tetapi menurunkun rating universitas dari peringkat 1 se-Indonesia menjadi rating ke 5. Tidak apa-apa bukan yang penting masih kuliah di PTN?.

Pada prinsipnya peringkat Perguruan Tinggi dibuat karena keaktivan kegiatan akademis. Dan mahasiswa sebagai salah satu civitas akademika akan mempunyai peran besar terhadap perkembangan PT itu sendiri. Sehingga tidak salah jika universitas yang mempunyai rating tinggi dipilih dengan harapan menjadi salah satu pemicu mahasiswa/mahasiswi  untuk mencapai sarjana yang baik juga.

Namun faktor yang tidak kalah pentingnya adalah bakat dan minat mahasiswa itu sendiri. Banyak yang percaya jika setelah lulus dari PT akan memperoleh penghidupan sesuai dengan disiplin ilmunya. Tidak terkecuali alumnus dari perguruan tinggi terkemuka sekalipun. Karena ini hanya opini dan sedikit melihat fakta di lapangan maka data bisa dibantu ya ... hehehehe

Kuliah Sesuai dengan Bakat dan Minat  

Semoga siswa tahun 2021 atau mantan siswa yang lulus tahun sebelumnya yang sekarang diterima di PTN memang betul-betul memilih berdasar minat dan bakat yang dimiliki. Tidak hanya karena ikut-ikutan, kuliah karena dipaksa orang tua harus mengambil jurusan tertentu, atau karena tidak ingin dikawinkan pada usia muda. Memang teredengar aneh jika mendengar kuliah hanya sekadar kuliah, tetapi tidak juga dari zaman dulu juga sudah ada.

Lulusan jenjang Strata satu (S1) sudah sedemikan banyak di negeri ini. Dahulu di tempat saya hanya ada dua orang satu desa yang mendapat gelar Drs.. Kalau sekarang hampir satu rumah sudah ada yang bergelar sarjana, dari sarjana hukum, sarjana pertanian, sarjana pendidikan, dan bermacam-macam-macam gelar sarjana lainnya, bahkan lulusan S2 pun sangat banyak. Itu saja baru satu desa, bagaimana kalau satu kecamatan.

Tidak semua sarjana itu bekerja sesuai dengan bidangnya. Ada  sarjana pertanian bekerja di bank bagian teller, ada sarjana hukum jadi guru kemudian ngambil diploma mengajar maka jadilah seorang guru. Itu hanya sekelumit fakta jika tidak semua lulusan PT akan bekerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya. Karena pada dasarnya link antara dunia pendidikan masih belum sinkron. Atau memang lapangan pekerjaan yang mengharuskan lulusan S1 bekerja tidak sesuai dengan bidangnya.  

Membangun Hobi di Perguruann Tinggi
Kegembiraan ketika diterima di PTN seharusnya tidak hanya ketika diumumkan. Keberlanjutan kegembiraan ketika menempuh jenjang pendidikan itu yang lebih penting. SKS yang lebih dari 150 itu bisa diselesaikan tepat waktu harusnya sudah masuk dalam rencana. Semakin cepat lulus sesuai dengan cita-cita akan menjadi kegembiraan tersendiri.

Memilih jurusan yang memang disenangi akan menimbulkan spirit sendiri, paling tidak ketika menempuh kuliah sudah memilik dasar pengetahuan yaitu suka. Cobalah Anda melakukan suatu pekerjaan karena dasar suka, senang, mencintai maka segalanya akan terlihat terang benderang. Namun bisakah berlaku sebaliknya? Jikalau kuliah sebagaimana yang saya nukilkan di atas akan menjalaninya dengan suka-suka alias semaunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun