Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal Telah Menembakkan Senjatanya ke Benfica 3-2

26 Februari 2021   03:03 Diperbarui: 26 Februari 2021   03:27 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : kumparan.com

Lebih dahulu mana antara klub sepak bola suatu negara yang mempengeruhi klub, atau klublah yang mempengaruhi tim nasionalnya. Ataukah satu negara yang mempunyai kebijakan tertentu sehingga pola tim nasional harus dipakai dalam klub. Tentunya aneh jika dalam peradaban sepak bola yang kian maju ini masih ada saja intervensi.

Namun demikianlah kenyataannya dalam tim di dunia sangat tidak aneh jika klub akan memakai jasa pelatih dari luar negerinya, yang berarti negara asing telah mengintervensi permainan sepak bola.

Mendatangkan pelatih dari luar negeri tentunya akan dipakai juga filosofinya. Sehingga tim sepakbola nasional suatu negara ciri khas yang dimiliki bisa saja luntur atau bahkan hilang karena adanya asimilasi sepak bola yang sangat terbuka. Misalnya saja dua tim yang berlaga di pertandingan kedua babak 16 UEFA League malam ini Arsenal yang dari Inggris dan Benfica yang berasal dari Portugal.

Dua negara sepak bola yang akar rumputnya mempunyai perbedaan yang mencolok. Inggris lebih mengandalkan fisik dan Portugal lebih mengutamakan skill individu pemainnya. Namun saja aroma klub yang memang berbeda dengan tim nasionalnya karena perbedaan filosofi itulah maka Arsenal akan selalu ditempatkan sebagai unggulan.

Permainan yang selalu mengandalkan pressing ketat dan operan yang lebih pendek. Namun saja setelah Arsenal dilatih oleh Mikel Arteta yang berkebangsaan Spanyol seolah yang ditampilkan gaya permainan yang lebih lamban. Dan mungkin gaya itu tidak begitu cocok untuk klub yang berjuluk The Guners itu.

Sementara itu Benfica berasal dari Portugal yang hingga pekan ke -20 ini menempati posisi ke 3, bisa dipakai gambaran untuk menunjukkan kualitas tim ini. Sesungguhnya jika melihat klasmen di liga masing-masing negara bisa juga dapat dirunut mutu kedua tim itu. Arsenal yang sebelumnya selalu menempati posisi tertinggi di premier league hingga pekan ke 23 ini harus tercecer di peringkat ke-11.

Kalau saja klasmen liga dijadikan patokan pertandingan tentunya Benfica yang dilatih Jorge Jesus yang berkebangsaan Portugal akan sangat mudah mengalahkan Arsenal. Terlebih tipikal pemain-pemain Benfica tidak hanya mengandalkan fisik tetapi skill yang sangat baik. Namun di sinilah letak insting Jesus yang tidak jeli melihat permainan Arsenal yang kali ini sebagai tuan rumah lebih banyak bermain dengan menunggu bola agar lebih banyak dimainkan di daerahnya.

Arsenal yang Lambat dan Benfica yang Menguasai Permainan

Dan pola yang dimainkan Arsenal itu sangat berhasil paling tidak hingga menit ke 20, ketika pemain Benfica lebiha banyak bermain di daerah Arsenal pada saat yang tepa Saka dari lapangan tengah mengoper ke arah Aubameyang yang dengan cerdik melesakkan bola ke kanan jauh kiper 1-0 untuk Arsenal.

Paling tidak permainan Benfica yang lebih menyerang adalah kenyamanan tersendiri bagi pelatih karena dengan menyerang artinya Arsenal harus berpikir juga untuk lebih sering bertahan mengamankan daerahnya.

Dan pelatih hanya berharap tidak ada pemain belakang yang melakukan kesalahan, jika itu terjadi maka kemungkinan Benfica melakukan tendangan set piece, karena itu sangat berbahaya. Dan itu memang mimpi buruk di bagi arsenal di menit ke-40 pemain belakang menjatuhkan penyerang benfica. Tendangan bebas dilakukan oleh Diogo Goncalves. Tendangan yang mengarah keras di pojok gawang dan masuk. 1-1.

Tentunya mimpi buruk bagi arsenal yang seharusnya menang 1-0 saja sudah cukup untuk melaju ke babak berikutnya. Karena kebobolan dalam menit-menit terakhir di babak pertama akhirnya harus berusaha mengoleksi lebih dari dua gol lagi. Tentunya bukan pekerjaan mudah bagi Arsenal ketika Aubameyang Xhaka, Saka sudah terkuci pergerakannya setelah bisa bekerja sama pada menit ke-20 untuk mencetak gol.

Memadukan permainan cepat dan rapat gaya Arsenal yang sedikit memudar dan digantikan dengan strategi bermain yang lebih pelan jelas aliran bola hanya akan berada di area tengah lapangan sangat sedikit menyentuh ke area penalti kedua tim. Rupanya setelah masing-masing kebobolan 1 gol membuat kedua tim hanya mengintai untuk mencari kesempatan kelangahan tim lawan.

Pembeda Itu Bernama Aubameyang

Dan kelengahan itu bernama pengantisipasian bola yang salah, sebenarnya ingin diselamatkan pemain belakang Kieran dengan menyundul bola yang akan diberikan ke arah defender lainnya atau ke kiper tidak jelas karena sangat lemahnya.

Dan tentu saja pemain Silva begitu mudah mencuri bola karena kesalahan tersebut. Dan Arsenal harus mengakui keunggulan Benfica pada menit ke 61 yang telah memasukkan bola ke gawangnya, 2-1.

Namun saja setelah Benfica di atas angin dengan kemenangan 2-1 pemain tengahnya lupa jika Arsenal bisa memasukkan bola ke gawangya juga karena skema serangan balik yang cepat. Dan kali ini pada menit ke 66 pemain belakang Arsenal yang sebelumnya melakukan blunder seolah ingin menebus dosanya, lewat lesakan kaki kiri terukur dan keras mengarah bola ke kiri gawang Benfica dan terjadilah goool, 2-2.

Setelah gol di menit ke 66 itu seolah permainan Arsenal kembali ke habitat aslinya. Bermain dengan tempo yang cepat, pressing ketat. Karena hanya dengan cara ini Arsenal akan lebih banyak menguasai permainan.

Dan lagi-lagi Saka seolah ingin memanjakan Aubameyang. Pada menit ke 87 lewat umpan dari sisi kiri daerah penalti Benfica, Saka si pemain enerjik itu mengumpan bola lambung ke arah Aubameyang yang berdiri sejajar dengan pemain belakang Benfica. Heading yang mantap, gol kedua dari Aubameyang menghantarkan Arsenal menang 3-2. Artinya agregat gol 4-3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun