Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tragikomedi Upah Guru Non-ASN

19 Oktober 2020   18:42 Diperbarui: 21 Oktober 2020   14:04 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pendidikan dengan standar internasional. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Sekolah yang sudah menempatkan diri sebagai bentuk usaha maka akan menekan seluruh aspek pengeluaran yang tidak menguntungkan termasuk penggajian guru dan karyawan. 

Karena mereka tidak lebih dari mesin penghasil. Dan murid adalah sebagai alat utama pendapatan sekolah. Proses Belajar akan diarahkan sebagai alat untuk memperoleh laba.

Semua unsur sekolah akan dengan gesit mencari peluang-peluang agar mendapatkan peluang, bisa dari pengadaan barang atau pengadaan kegiatan-kegiatan lain yang nantinya akan diperkirakan mendapatkan keuntungan.

Akhirnya sekolah akan menjadi lembaga yang sangat mahal, jikalau sepadan dengan hasil atau out put anak didik yang mempunyai skill sangat baik tentunya masyarakat akan menerima. 

Dan jikalau usaha tersebut akan menghasilkan guru swasta yang bisa digaji dengan Rp.100.000 perjam dengan hitungan 96 jam dalam satu bulan maka akan dapat diterima. Tetapi hanya mimpi bukan?

(Pati, 19 Oktober 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun