Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudarto dan Imajinasi Kebhinekaan

8 Januari 2020   21:00 Diperbarui: 8 Januari 2020   21:11 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : regional.kompas.com

Agama kami sempurna, kalau kalian nggak percaya
maka kafirlah kalian dan halal darahnya

Agama kami toleran, kalau nggak mengakui agama
kami toleran maka kami usir.

Nyanyi ah "entah apa yang merasukimu.... "

Cuitan yang dilihat 255, mendapat 32 komentar, dan delapan kali dibagikan. Jika membaca tulisan Sudarto dengan hati yang panas akan tersumat dengan sendirinya. Namun jika dibaca dengan hati yang lapang maka dapat menjadikan intropeksi diri. Apakah sudah demikian parah kehidupan beragama di tempatku sesuai dengan sindiran Sudarto.

Rupanya lebih banyak yang memilih untuk melaporkan kepada polisi daripada bermusyawarah atau meminta keterangan langsung kepada yang bersangkutan. Karena dari tulisan di atas tidak tertera sama sekali kepada subyek atau suatu ancaman yang membahayakan kepada orang-perorang atau kelompok. 

Masih bersifat umum, dan jika menyindir hanyalah luapan perasaan yang merasa saudaranya sesama penduduk Indonesia yang beragama Kristen mendapat perlakuan berbeda, sementara ia sendiri sesuai KTP beragama Islam.

Namun apalah artinya seorang Sudarto, pada tanggal 7 Januari 2020 aktivis yang memimpin Pusaka Foundation itu ditangkap  di kediamannya di Jalan Veteran Purus Padang. (detik news, 7 Januari 2019) Seluruh elemen masyarakat meradang mendengar penangkapan itu, bahkan netizen pun tidak sedikit yang mengecam tindakan yang sekiranya tidak imbang itu dan menginginkan agar dia dibebaskan. 

Bahkan tagar #BebaskanSudarto sempat menjadi trending.  Entah karena sudah menjadi trending berita atau entah karena memang masalah itu hanya berhenti pada kesalahpahaman yang jelas pada sore ini ketika opini belum selesai ditulis Sudarto sudah boleh melenggang keluar. Selamat ya Bung Toto... Wassalam.             

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun