Lupa kalau hujan selesai
masuk rumah masih berpayungan kemudian
menaruhnya di kamar tidur di kira dapur
kau mengatakan aku aku sangat ceroboh
seperti kemarin pun sebelum pagi  hingga sore
memeluk malam aku nyalakan dan matikan
lampu kristal di ruang tamu
kau bilang perbuatanku seperti anakanak
atau pun suatu hari pintu pagar lupa dikunci
hingga ayam, kucing, anjing,  itik piaraan  tetangga  seperti ada
undangan berduyunduyun berpesta di halaman dan teras
membuang kotoran dan bikin berantakan
akhirnya berjuta-juta maki  keluar dari bibir mungilmu
entah ini lucu atau menyakitkan ketika di pesta
kau tampak menjauhi dan lebih memilih pergi bersama
teman-temanmu meninggalkan  aku yang seperti sapi melongo
namun setelah aku ciumi segera sadar diri
memang nyata aku belum mandi hampir tiga hari
seringkali kau katai aku lelaki tak bertaji
memang nyatanya seperti itu mau apa lagi
segala usaha sudah
apa harus mati?
dan kau kawin lagi?
aku harus bagaimana?
kepada burung nuri aku tanyai dari pagi sampai pagi
tiap hari untuk bertanya siapa kamu ini
(Pati, 11 Desember 2019)Â