Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jika Cinta Kau Mumikan

7 Oktober 2019   10:38 Diperbarui: 7 Oktober 2019   11:01 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.
kata-kata telah diteriakkan
hingga berbuih-buih lantas
mengering mati
tiada lagi makna tersampaikan karena
lampus pada muslihat

demi
nisan usang telah direbutkan hingga
berdarah-darah  

dengarkan nurani meski tersiakan atau
cinta yang dimumikan  meski hanya sependar pada
akhirnya hanya kegetiran
tipu dayamu meluluhlantakkan pada
malam nanah

berserakan beribu mantra
berterbangan
masihkan esok kau
berani mewarnai
kepingan-kepingan dinding penyekat dengan melati?

(Pati, 7 Oktober 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun