Mohon tunggu...
nurul fauzi
nurul fauzi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Ilmu Teknologi Pangan UNS

Maka, hanya gelas berisi yang melegakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Covid-19 UNS di Dukuh Rejo Tawangmangu: Gerakan Pemudi Setempat

25 Januari 2021   10:33 Diperbarui: 25 Januari 2021   12:02 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KKN COVID-19 UNS di Dukuh Rejo, Tawangmangu: Gerakkan Pemuda Setempat untuk Mengedukasi Masyarakat

Per tanggal 7 Januari 2020, COVID-19 teridentifikasi di Wuhan China dan hingga per 3 Agustus tahun 2020 terdapat 18 juta kasus dengan 687 ribu kematian, dan 10 juta pasien berhasil sembuh di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia terdapat 111 ribu kasus dengan 5236 kematian, dan 68.975 pasien sembuh. Kebijakan demi kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk memotong pemutusan rantai penyebaran virus. Seperti social distancing, work from home hingga diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). 

Beberapa Negara maju seperti China dan Korea Selatan menerapkan lockdown secara global, menyediakan kebutuhan penduduknya, melakukan rapid test untuk mencegah penyebaran virus. Indonesia masih perlu belajar dari Negara-negara tersebut, meskipun tidak boleh dilupakan bahwa kondisi tiap Negara berbeda. Terlebih lagi Indonesia adalah Negara majemuk yang terdiri atas ribuan pulau dan beranekaragam budaya yang berbeda dan tentunya memerlukan treatment berbeda dalam menyikapi COVID-19.

Kebijakan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah timbulnya kasus-kasus lain. Bagi masyarakat berpendidikan tinggi mungkin mudah untuk mengikuti peraturan dan kebijakan yang diterapkan pemerintah, namun tidak bagi yang berpendidikan rendah dan tidak memiliki jaminan kesejahteraan seperti yang tinggal di pedesaan. Sulit bagi masyarakat tersebut untuk menerapkan social distancing, work from home terlebih lagi masih rendahnya pemahaman masyarakat pedesaan tentang kebijakan penanggulangan COVID-19. 

Karang taruna adalah wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda untuk mewujudkan kesejahteraan bagi generasi muda bangsa, Negara dan masyarakat. Menurut penelitian Arif dan Adi (2014), karang taruna sangat berperan penting dalam peningkatan kesadaran masyarakat, dengan tingkat pendidikan minimal SMA pemuda karang taruna dapat menjadi penyalur informasi dari pemerintah ke masyarakat desa. 

Peran pemuda karang taruna utamanya adalah memberikan pemahaman dan pelaksanaan kebijakan kebijakan pemerintah. Misalnya di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang memiliki belum terdapat kasus COVID-19, meskipun salah satu daerah wisata yang berdekatan dengan kota Surakarta yang merupakan zona merah COVID-19.

Dukuh Rejo adalah salah satu dusun di Kecamatan Tawangmangu yang terletak di perbatasan Kecamatan Matesih dan Kecamatan Karangpandan. KKN UNS tanggap wabah COVID-19 melaksanakan pelatihan pembuatan handsanitizer dan mengajak melakukan edukasi COVID-19 ke rumah-rumah dengan bekerja sama dengan karang taruna Dukuh Rejo. 

Kegiatan pelatihan pembuatan handsanitizer ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pembuatan handsanitizer dengan bahan-bahan yang ada di sekitar. Pembuatan handsanitizer ini dilanjutkan dengan pembagian hasil karya kepada masyarakat serta ditambahn dengan pembagian masker dari rumah ke rumah. Berlangsungnya kegiatan ini dapat kembali menumbuhkan kepedulian pemuda untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi untuk masyarakat di tengah pandemi.

Kegiatan edukasi tentang COVID-19 dilakukan dengan pembagian sabun cuci tangan, pamflet tentang COVID-19 dan sosialisasi singkat dari rumah ke rumah. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya cuci tangan yang benar.

Edukasi melalui kunjungan dari rumah ke rumah ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan.
KKN UNS tanggap COVID-19 turut serta menghidupkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. Selain kegiatan KKN tersebut, warga masyarakat juga menerapkan wajib menggunakan masker dan handsanitizer saat akan melakukan kegiatan yang terdapat kerumunan. 

Adanya kerjasama antara warga masyarakat dan pemuda di pandemi ini diharapkan dapat mencegah dan memutus mata rantai COVID-19 di Dukuh Rejo. Meskipun di Kecamatan Tawangmangu merupakan salah satu kecamatan dengan kasus COVID-19 rendah. Namun tetap diperlukan adanya pencegahan, salah satunya dengan mengedukasi masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun