Mohon tunggu...
Nurul Anisa
Nurul Anisa Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mengenali Karakteristik Peserta Didik

4 Desember 2020   22:06 Diperbarui: 4 Desember 2020   22:20 2602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA : NURUL ANISA 

NIM : 191330000433

PENDAHULUAN

Dalam proses pendidikan nasional, karakteristik peserta didik di SD merupakan unsur pokok (subkompetensi) penting dalam kompetensi pedagonis. Menguasai karakteristik peserta didik menjadi mutlak bagi pendidik, bahkan penguasaan karakteristik menjadi salah satu indikator profesional atau tidaknya seorang pendidik. Sebagai kompetensi, karakteristik peserta didik tidak hanya dijadikan sebagai variabel kognitif, tetapi karakteristik peserta didik perlu di pahami, dikuasai, dan diimplementasikan dalam proses pembelajaran, tidak hanya di tingkat pendidikan sekolah dasar tetapi pendidikan menengah maupun perguruan tinggi (Janawi, 2019: 1). Meriyati (2015: 1) karakteristik peserta didik masing-masing berbeda-beda, guru perlu mengetahui karakteristik peserta didik di SD sehingga ia dapat dengan mudah untuk mengelola segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran dan membantu guru dalam mengantarkan mereka untuk mengejar cita-cita yang diinginkan. Tujuan yang diinginkan dari pentingnya mengenali karakteristik peserta didik di SD adalah mengkondisikan apa yang harus diajarkan, bagaimana mengkondisikan peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Guru bukan hanya mengetahui karakteristik peserta didik secara individu, tetapi perlu mengetahui karakteristik peserta didik secara kelompok. Maka dari itu, penulis akan menjabarkan bagaimana pentingnya mengenali karakteristik peserta didik di SD.

PEMBAHASAN

Menurut (Widaningsih, 2019: 34) mengetahui karakteristik peserta didik di SD sangatlah penting bagi seorang guru karena akan mempermudah dan membantu tugas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Mengetahui karakteristik peserta didik memberikan manfaat yang baik bagi guru maupun peserta didik. Bagi peserta didik, mendapatkan perlakuan adil, pelayanan prima dan mendapatkan bimbingan khusus sedangkan bagi guru dapat memetakan kondisi peserta didik, memberikan tugas sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik dan mengembangkan potensi atau bakat peserta didik. Meriyati (2015: 5) karakteristik peserta didik mencerminkan pola kelakuan dan kemampuan hasil pembawaan dan lingkungan sosial sehingga menentukan pola kegiatan aktivitas. Menurut (Alex, 2016) pembelajaran mereka bervariasi dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Deskripsi dan karakteristik level menentukan perilaku tertentu berguna mendeskripsikan penalaran peserta didik. Teori ini menghasilkan banyak menggunakan, mengavaluasi dan memodifikasi.

Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo yang dikutip oleh (Agustina, 2018: 89-90) terdapat dua fase karakteristik peserta didik, sebagai berikut:

Karakteristik peserta didik masa kelas rendah SD

  • Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kecenderungan meremehkan anak lain.
  • Jika tidak bisa menyelesaikan suatu hal, maka hal tersebut dianggapnya tidak penting.
  • Korelasi positif tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
  • Pada masa ini peserta didik menghendaki nilai raport yang baik, tanpa mengingat apa prestasinya pantas diberi nilai baik atau tidak.

Karakteristik peserta didik masa kelas tinggi SD

  • Adanya minat terhadap kehidupan sehari-hari yang konkret.
  • Realistis, ingin tahu, ingin belajar.
  • Menuju akhir masa ini telah ada minat kepada suatu hal dan mata pelajaran khusus.
  • Masa ini peserta didik memandang nilai raport sebagai tolak ukur mengenai prestasi sekolah.

Permasalahan peserta didik di SD terutama berkaitan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan kebiasaannya. Di kelas satu atau dua, terdapat peserta didik yang seharusnya belajar di SLB (sekolah luar biasa), tetapi masih ada yang disejajarkan dengan peserta didik yang memiliki kemampuan normal. Peserta didik belajar bukan hanya dari seorang guru, tetapi juga dari teman-temannya, dan bukan hanya kemampuan kognitif yang dipelajari namun kemampuan sosial dipelajari. 

Dari permasalahan tersebut, peserta didik mempunyai masalah akademik, sering ditemui dalam kemampuan menguasai materi atau bidang studi yang disebabkan karena kecerdasan dari peserta didik akibat dari kesalahan dalam cara belajar, fasilitas, kurangnya motivasi dan dukungan orang tua (Maiyeni, 2014). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun