Mohon tunggu...
Nurul Istiqomah
Nurul Istiqomah Mohon Tunggu... Lainnya - Runtul

Man Jadda wajada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usaha dan Doa

5 Desember 2020   07:37 Diperbarui: 5 Desember 2020   07:58 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Setiap orang pasti memiliki sebuah mimpi, sebagaimana seorang anak kecil bernama Arfian Zaki Alfaza, seorang anak yang memilki mimpi untuk menempuh pendidikan di luar negeri, ia adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga sederhana sehingga mimpinya bisa dibilang hanya kemungkinan kecil untuk terwujud.

     Selama sekolah, arfian selalu terfokus akan mimpinya itu, sehingga ia mengerahkan segala semangatnya untuk mencari jalan keluarnya. Salah satunya dengan meningkatkan prestasinya karena menurutnya dengan presatsi yang tinggi ia dapat mendapatkan kemudahan dalam meraih beasiswa di luar negeri tanpa membebani keluarganya yang menengah ke bawah atau kurang mampu.

     Pada awal perkuliahan baru ditahun 2016, ia berusaha mencari setiap jalur beasiswa yang terbuka. Dimulai dari beasiswa singapura hingga ke negara-negara lain, sebanyak apapun beasiswa yang terbuka. Ia selalu berusaha untuk mencari dan menunggu hasilnya.

     Suatu hari, arfian berhasil masuk seleksi beasiswa di singapura dan masuk ke tahap wawancara, ia diwawancarai mengenai tujuan dan harapannya kedepan, begitupun tahap yang telah ia lewati hingga tiba waktu pengumuman hasil penerima beasiswa disingapuar tersebut.

     Hari yang ditunggupun datang.

"kring-kring" suara telepon genggam miliknya berdering.

  Dengan penuh harapan, ia mengangkat penggilan tersebut, seketika senyumnya mengembang karena gembira, tetapi seketika senyum itu sirna. Ia lulus menjadi penerima beasiswa di singapura, tetapi beasiswa tersebut tidak dapat memberikan full beasiswa kepadanya dikarenakan nilai pencapaian yang ia serahkan kepada panitia tidak mencukupi beasiswa full di singapura, hancur harapannya.

     Arfian pun merasa sedih, ia menangis dan terpaksa melepaskan beasiswa itu, dikarenakan ia akan membebani orang tuanya, bila ia hanya mendapatkan separuh beasiswa di singapura sehingga orang tuanya harus menanggung biaya hidupnya di singapura yang mana sangat mahal.

     Keesokan harinya, kakaknya kemudian datang dengan membawa berita gembira, membawa berita mengenai adanya beasiswa di jepang dan segala fasilitasnya, semangat arfian pun bangkit kembali, segera ia siapkan segala berkas persyaratannya seperti sertifikat-sertifikat dan berbagai penghargaan lain, biodata diri serta berkas lainnya dan tidak lupa ia selalu berdoa dengan giat.

     Selama menunggu hasil pengumuman seleksi, arfian selalu memanjatkan doa kepada sang pencipta agar memudahkan setiap langkahnya.

     Pengumuman seleksi pun disampaikan, dan ia lulus seleksi berkas sehingga dapat melanjutkannya ketahap wawancara dimana setiap calon penerima diberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang memotivasi untuk mendapatkan beasiswa dan apa harapannya ke depan bagi bangsa indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun